 |
Baglog jamur |
Pada hari Jum'at, 22 Juni 2012 Informasi Kapuas menyempatkan diri untuk mampir di rumah Pak Mansyur yang melakukan Budidaya Jamur Tiram Putih di Jl. Tiung VIII No. 209, Perumnas Pulau Telo, Kuala Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Beliau dapat dihubungi pada nomor HP 081352792206. Dalam kunjungan ini kepada Informasi Kapuas dijelaskan tentang tahapan budidaya Jamur Tiram Putih. Pertama-tama mereka mempersiapkan
baglog (gambar diatas). Bahan
baglog ini berasal dari serbuk kayu atau sabut kelapa atau sabut kelapa sawit (janjang kelapa sawit).
 |
Bibit jamur |
Selain mempersiapkan
baglog, mereka juga mempersiapkan bibit (gambar diatas) untuk jamurnya. Ada bibit jamur yang berasal dari jagung. Baik
baglog maupun bibitnya disterilkan dulu dengan dikukus di dalam drum yang berisi air yang diuapkan (gambar dibawah).
 |
Drum tempat menguapkan bibit dan baglog |
Drum ini dipanaskan dengan kompor gas. Sebenarnya Bapak Mansyur sedang merakit
autoclave (alat untuk mensterilkan) jamur, namun masih belum selesai (gambar dibawah).
 |
Bapak Muchlis disamping autoclave (kanan) |
Setelah bibit dan baglog dianggap steril maka bibit akan mulai menumbuhkan miseliumnya (gambar dibawah).
 |
Miselium yang tumbuh dari bibit |
Miselium yang sudah tumbuh ini dimasukkan ke dalam
baglog yang sudah steril sebanyak sekitar satu sendok. Kemudian
baglog yang sudah diisi bibit ini ditempatkan di rak-rak yang sudah disediakan (gambar dibawah).
 |
Rak tempat baglog disusun |
Kumpulan
baglog ini disiram sehari dua kali, pada pukul 11.00 WIB dan pukul 14.00 WIB. Sesudah miselium yang ada di dalam
baglog mencapai setengah atau dua pertiganya, barulah dibuat lubang sebanyak 2 atau 3 atau 4 buah pada bagian atas
baglog untuk tempat keluarnya jamur. Ada juga
baglog yang memiliki penutup.
 |
Jamur Tiram Putih |
Satu
baglog bisa menghasilkan sekitar 0,5 kilogram jamur dalam beberapa kali panen. Bila
baglog disterilkan dengan menggunakan
autoclave maka waktu yang diperlukan untuk tumbuhnya jamur tidak terlalu lama bila dibandingkan dengan sterilisasi yang menggunakan drum.
 |
Jamur Lingzhi |
Selain membudidayakan Jamur Tiram Putih, ada juga Jamur Lingzhi yang sering digunakan sebagai bahan obat-obatan herbal. Menurut keterangan Bapak Muchlis (teknisi jamur), Jamur Lingzhi ini (gambar diatas) baru tumbuh setelah enam bulan dan nantinya bentuknya seperti kipas. Meskipun lama tumbuhnya, bila dikeringkan, jamur ini juga tahan lama untuk disimpan.
 |
Seduhan ekstrak Jamur Lingzhi |
Bapak Muchlis membuat ekstrak Jamur Lingzhi menjadi bentuk serbuk yang dicampur dengan jahe dan pasak bumi. Diseduh dengan air panas dan siap untuk dinikmati (gambar diatas).
Tempat ini menjual jamur tiram, baglog dan bibit jamur. Selain itu mereka juga melayani Pelatihan Budidaya Jamur Tiram.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!