Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Manfaat Puasa Ramadhan

Oleh : Ustadz Munir (Ikatan Da'i Indonesia Palangka Raya)

Motivasi ukhrawi lebih besar daripada motivasi duniawi
Kenikmatan dunia bukan disebut ni'mah tapi mata' (sesuatu yang dimiliki oleh manusia, tapi pada suatu saat, sedikit demi sedikit akan berkurang). Sebaik-baik kenikmatan dunia adalah istri yang shalih. Istri kalau sudah berumur 60 tahun sudah tidak cantik lagi. Puasa mengajarkan bahwa dunia itu harus digunakan seperlunya. Bukan berarti kita tidak perlu dunia. Kita tidak boleh mengesampingkan dunia. Kenikmatan dunia harus kita gunakan untuk mendapatkan kenikmatan di akhirat. Karena kita hidup di dunia, tabiat dunia harus kita pahami. Pada masa tabi'in, shalat fardhunya tidak dimasjid, mereka akan ditengok oleh mereka yang shalat jama'ah, kenapa dia tidak shalat berjama'ah, dengan kata lain dita'ziahi. Rasulullah pada bulan puasa lebih banyak bersedekah (seperti angin berhembus). 

Kepedulian terhadap masyarakat
Kepedulian sosial sudah mulai luntur. Di kota, kalau ada yang kecopetan, banyak yang ingin cari selamat. Kita kurang peduli dengan lingkugan. Ketika kita bersama-sama resikonya memang lebih banyak. Kok kehidupan individu sudah dimulai sejak sekarang, padahal itu harusnya terjadi saat hari kiamat dan hari hisab. Kalau kita individual, berarti kita hidup dalam suasana seolah-olah kita sudah meninggal. 




Komentar

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas