MDMC Kapuas Resmi Dibentuk untuk Periode 2025–2030

Sabtu, 2 Agustus 2025 Bertempat di Kompleks Perguruan Muhammadiyah, Jalan Barito, Kuala Kapuas, telah diselenggarakan rapat pembentukan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kapuas untuk periode 2025–2030. Melalui rapat tersebut, susunan kepengurusan MDMC Kapuas ditetapkan sebagai berikut: Ketua: Muhammad Hipni, S.Kep., Ners Wakil Ketua: Much. Busyrol Fuad, S.Psi Sekretaris: Endang Andriyani, S.Pd., M.Pd. Bendahara: Sri Agustina, A.Md. MDMC, atau Muhammadiyah Disaster Management Center , adalah lembaga penanggulangan bencana di bawah naungan organisasi Muhammadiyah. Lembaga ini berfungsi sebagai pusat koordinasi sumber daya Muhammadiyah dalam kegiatan penanggulangan bencana, baik bencana alam maupun non-alam, di seluruh Indonesia. Dengan terbentuknya kepengurusan MDMC Kapuas, diharapkan akan semakin memperkuat kesiapsiagaan dan respon cepat Muhammadiyah terhadap berbagai potensi bencana di wilayah Kabupaten Kapuas dan sekitarnya. Berita dikirim oleh Bapa...

Rumah Tunggu Kelahiran "Harapan Bunda"

Rumah tunggu kelahiran "Harapan Bunda"
Pada hari Minggu, 29 September 2013, admin mampir ke Rumah Tunggu Kelahiran "Harapan Bunda" yang terletak di Desa Palingkau Baru, Kecamatan Kapuas Murung. Saat admin datang, sedang tidak ada pasien yang sedang dirawat. Admin berbincang-bincang dengan bidan TKS yang tinggal di depan rumah tunggu kelahiran tersebut.
Ruang bersalin
Rumah tunggu ini memiliki tiga buah tempat tidur. Pasiennya berasal dari desa-desa di wilayah kerja Puskesmas Palilngkau, bahkan ada yang berasal dari desa di provinsi Kalimantan Selatan. Biasanya bidan-bidan desa akan merujuk pasien ke rumah tunggu kelahiran ini.
Inkubator sederhana
Rumah tunggu kelahiran ini ditangani oleh 17 orang bidan. 12 orang bidan PNS dan 5 orang bidan Tenaga Kerja Sukarela (TKS). Setiap hari ada yang bergiliran jaga, ada jaga pagi, sore dan malam. Untuk jaga pagi tidak ada uang jaga, untuk jaga sore disediakan uang jaga lima puluh ribu rupiah dan untuk jaga malam tujuh puluh lima ribu rupiah.
Tempat cuci tangan
Masih ada desa yang melayani persalinan di rumah mengingat sulitnya transportasi untuk menjangkau rumah tunggu kelahiran ini. Desa-desa tersebut adalah Desa Muara Dadahup, desa-desa di SP1, SP2 dan SP3 (wilayah pemukiman transmigrasi).
Ruang periksa
Bagi dukun kampung yang merujuk pasien ke rumah tunggu kelahiran diberikan insentif lima puluh ribu rupiah per orang. Insentif tersebut dibayarkan setelah klaim Jampersal dibayarkan. Masih banyak ibu hamil yang terlambat ke rumah tunggu atau ke rumah sakit karena kendala transportasi.
Atas ruang periksa yang sudah bocor
Rumah tunggu kelahiran ini memerlukan bantuan perbaikan sarana, seperti atap yang sudah bocor, sehingga air bisa menetes ke ruang periksa saat hari hujan.
Lantai WC berlubang
Selain itu, lantai WC pun sudah banyak yang keropos. Hal ini dapat dilihat dari dasar ruang WC yang sudah ada lubangnya.
Ada papan yang sudah lepas
Dinding bagian belakang rumah tunggu kelahiran ini pun sudah banyak yang lepas papannya, sehingga perlu perbaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas