Menghargai Kekayaan Alam yang Sering Kita Lupakan

Gambar
Semak-semak di Jalan Jendral Sudirman, Kuala Kapuas Di tengah upaya kota-kota besar di seluruh dunia untuk menghijaukan kembali ruang-ruang mereka, kita yang hidup di tempat-tempat kaya akan alam seperti Kalimantan sering kali lupa bahwa apa yang kita miliki adalah sesuatu yang begitu berharga. Ketika kita melihat vegetasi liar dan keanekaragaman tumbuhan di sekitar kita, mungkin terlintas keinginan untuk “merapikan” atau mengubahnya menjadi lebih teratur. Namun, justru di sinilah letak keistimewaan yang sering dirindukan oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar. Di kota besar, orang-orang berjuang untuk menanam pohon dan mengembalikan sedikit nuansa hijau yang hilang. Sementara di Kalimantan, kita sudah dikelilingi oleh kekayaan alam ini setiap hari. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa melihat ini sebagai aset yang harus dijaga, bukan dihilangkan. Dengan menyadari bahwa setiap semak dan pohon liar adalah bagian dari ekosistem yang seimbang, kita bisa belajar untuk lebih meng...

Rumah Tunggu Kelahiran "Harapan Bunda"

Rumah tunggu kelahiran "Harapan Bunda"
Pada hari Minggu, 29 September 2013, admin mampir ke Rumah Tunggu Kelahiran "Harapan Bunda" yang terletak di Desa Palingkau Baru, Kecamatan Kapuas Murung. Saat admin datang, sedang tidak ada pasien yang sedang dirawat. Admin berbincang-bincang dengan bidan TKS yang tinggal di depan rumah tunggu kelahiran tersebut.
Ruang bersalin
Rumah tunggu ini memiliki tiga buah tempat tidur. Pasiennya berasal dari desa-desa di wilayah kerja Puskesmas Palilngkau, bahkan ada yang berasal dari desa di provinsi Kalimantan Selatan. Biasanya bidan-bidan desa akan merujuk pasien ke rumah tunggu kelahiran ini.
Inkubator sederhana
Rumah tunggu kelahiran ini ditangani oleh 17 orang bidan. 12 orang bidan PNS dan 5 orang bidan Tenaga Kerja Sukarela (TKS). Setiap hari ada yang bergiliran jaga, ada jaga pagi, sore dan malam. Untuk jaga pagi tidak ada uang jaga, untuk jaga sore disediakan uang jaga lima puluh ribu rupiah dan untuk jaga malam tujuh puluh lima ribu rupiah.
Tempat cuci tangan
Masih ada desa yang melayani persalinan di rumah mengingat sulitnya transportasi untuk menjangkau rumah tunggu kelahiran ini. Desa-desa tersebut adalah Desa Muara Dadahup, desa-desa di SP1, SP2 dan SP3 (wilayah pemukiman transmigrasi).
Ruang periksa
Bagi dukun kampung yang merujuk pasien ke rumah tunggu kelahiran diberikan insentif lima puluh ribu rupiah per orang. Insentif tersebut dibayarkan setelah klaim Jampersal dibayarkan. Masih banyak ibu hamil yang terlambat ke rumah tunggu atau ke rumah sakit karena kendala transportasi.
Atas ruang periksa yang sudah bocor
Rumah tunggu kelahiran ini memerlukan bantuan perbaikan sarana, seperti atap yang sudah bocor, sehingga air bisa menetes ke ruang periksa saat hari hujan.
Lantai WC berlubang
Selain itu, lantai WC pun sudah banyak yang keropos. Hal ini dapat dilihat dari dasar ruang WC yang sudah ada lubangnya.
Ada papan yang sudah lepas
Dinding bagian belakang rumah tunggu kelahiran ini pun sudah banyak yang lepas papannya, sehingga perlu perbaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas