Pelaksanaan BPJS Kesehatan dimulai pada tanggal 1 Januari 2014 kemarin. Namun karena kemarin adalah hari libur, maka tidak ada masalah yang muncul. Pada hari ini, Kamis, 2 Januari 2014 mulai muncul masalah. Ada pasien yang tidak bisa terima karena merasa di ping-pong saat mengambil obat. Ketika datang ke Instalasi Farmasi, disuruh ke salah satu apotek, kemudian dari apotek tersebut karena obatnya tidak ada disuruh ke apotek lain.
Wajar bila kondisi ini terjadi, mengingat selama ini pasien Jamkesmas, Jamkesda, Askes dan Jamsostek dilayani dengan istimewa. Mereka tidak perlu mengambil resep karena resep diantar oleh perawat ruangan ke instalasi farmasi. Setelah itu petugas dari instalasi farmasi mengantarkan obat-obat tersebut ke masing-masing ruangan. Jadi pasien cukup duduk manis saja. Tapi karena keterbatasan dana yang dimiliki oleh pihak Instalasi Farmasi dalam menyediakan obat untuk pasien BPJS Kesehatan, maka mereka harus bekerja sama dengan tiga apotek yaitu Kimia Farma, Medika dan Mujarab. Sekarang pasien BPJS Kesehatan harus mencari obat ke Instalasi Farmasi dan ketiga apotek diatas.
Masih ada kecanggungan dalam pelayanan pasien, dimana perasaan pasien ini adalah pasien ASKES masih dimiliki oleh petugas, sehingga perlakuannya masih seperti terhadap pasien ASKES, padahal sekarang pembayarannya adalah dengan sistem paket, tidak lagi seperti dulu. Bila dulu pengendalian masalah obat dan pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh PT. ASKES, maka sekarang rumah sakit sendiri yang harus mengendalikan pemeriksaan laboratorium dan peresepan obat.
Masalah-masalah yang ditemui di lapangan sudah dapat diantisipasi dengan cepat oleh petugas BPJS Kesehatan dan rumah sakit, sehingga berbagai masalah dapat diselesaikan dengan cepat.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!