 |
Drg. Irfan |
Namanya drg. Irfan, lulusan FKG Jember tahun 2012, bertugas sebagai
dokter PTT sejak 5 bulan yang lalu di Puskesmas Jangkang wilayah sangat
terpencil. Meskipun berlatar belakang pendidikan dokter gigi, namun situasi dan
kondisi di Puskesmas Jangkang membuatnya harus jadi serba bisa : melayani
pasien umum, loket pendaftaran, apotek,
bahkan terkadang membuka dan menutup puskesmas. Membuat pertanggungjawaban BOK
pun ikut dijalani beliau untuk membantu pimpinan Puskesmas. Ini karena SDM di
Puskesmas yang baru lahir sejak awal 2013 ini sangat sedikit. Di hari libur
cuti bersama Natal dan tahun baru lalu
tidak heran pak dokter gigi ini sendirian bertugas di puskesmas. Pimpinan
Puskesmas sangat sayang dengan pak dokter gigi ini, karena banyak membantu
pelayanan dan urusan administrasi manajemen puskesmas.
 |
Puskesmas Jangkang, Kecamatan Pasak Talawang, Kabupaten Kapuas |
Bersama kepala puskesmas, mereka berdua tinggal bertetangga
menempati dua buah rumah dinas puskesmas, yang letaknya di samping puskesmas, yang
jauh dari pemukiman penduduk. Karena hanya berdua dengan kepala puskesmas, atau
bahkan terkadang sendirian, panggilan di tengah malam mau tidak mau dipenuhi
juga untuk menolong warga yang membutuhkan. Panggilan bisa dari warga yang
tinggalnya dekat, bahkan jauh.
 |
Rumah dinas puskesmas yang ditempati oleh drg. Irfan dan Kepala Puskesmas |
Bila malam tiba, pak dokter dan kepala puskesmas sudah
terbiasa dengan gelap gulita. Genset hanya dinyalakan sekali-sekali karena
harga bahan bakar yang sangat mahal di sana. Jika diperlukan misalnya untuk
kerja lembur selesaikan administrasi laporan dengan mengetiknya di laptop dan
diprint, barulah genset dinyalakan.
Nyamuk menjadi teman setia, nyamuk Aedes albopictus dan
Anopheles. Pagi, siang, malam, selalu dikerubuti nyamuk, menempel di baju,
celana panjang, dahi, dagu, tangan, sudah biasa.
Kalau musim hujan, syukur bisa menampung air hujan untuk
keperluan mandi, cuci, kakus, minum, memasak. Jika kemarau, harus turun ke
bawah menuju mata air di belakang Puskesmas, terjal sekali, bahaya bisa jatuh.
Mesin pompa air untuk menyedot air agar bisa naik ke atas, hilang dicuri orang.
 |
Mata air di belakang puskesmas, jauh di bawah, melewati titian yang terjal. |
Itulah sedikit dari keseharian drg. Irfan, putra Jawa Barat
yang mengabdi di wilayah sangat terpencil di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja untuk mau mengabdi di
daerah sangat terpencil. Semoga menjadi amal ibadah ya Dok ..
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!