Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Festival Budaya Tingang Menteng Panunjung Tarung 2014

Tari Pedalaman
Antusiasme remaja untuk menyaksikan Festival Budaya Tingang Menteng Panunjung Tarung yang dibuka malam ini Rabu, 5 Maret 2014 sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan penuhnya gedung kesenian Gandang Garantung, Kuala Kapuas dengan para remaja.

Festival ini menampilkan enam tarian pedalaman dan empat karungut putri dan delapan karungut putra. Lima sanggar tari yang ada di Kapuas mengikuti festival ini. Masing-masing sanggar membawa suporternya masing-masing. Setiap satu sanggar maju, suporter akan memberikan teriakan dukungan. Apalagi saat ada pekikan dari penari akan disambut oleh penonton.

Merupakan kehormatan bagi penyelenggara bahwa Bupati Kapuas bersedia menyaksikan acara ini sampai selesai. Mau tidak mau para pejabat yang mendampingi beliaupun turut mendampingi sampai selesai.

Banyak orang tua yang menyisihkan waktu untuk menyaksikan penampilan anaknya, tentu dengan tidak lupa untuk mengabadikannya.

Dari para turis Jakarta yang sempat menonton festival ini ada yang menyampaikan kekagumannya dengan penampilan para kontestan. Bahkan ada yang berkomentar senang dengan karungut karena kesakralan gendangnya.

Kegiatan ini patut di apresiasi mengingat para penari, pembawa karungut dan suporter adalah remaja. Festival ini menjadi salah satu wadah kreativitas remaja yang sangat efektif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan