Milad ke-113 Muhammadiyah di Mandomai: Merajut Silaturahmi dan Semangat Membangun Kapuas

Gambar
  Pada hari Sabtu, 29 November 2025, halaman Masjid Syuhada di Kelurahan Mandomai, Kecamatan Kapuas Barat, tampak lebih ramai dari biasanya. Ratusan warga berkumpul untuk menghadiri Peringatan Milad Muhammadiyah ke-113 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang (PC) Muhammadiyah Mandomai. Suasana penuh kekeluargaan terasa sejak awal acara, dengan masyarakat, tokoh agama, dan pejabat daerah hadir bersama untuk menyemarakkan peringatan hari bersejarah bagi organisasi Islam besar di Indonesia ini. Seni dan Budaya Mengawali Acara Sambil menunggu kedatangan rombongan Bupati Kapuas, panitia mengisi waktu dengan penampilan seni dari warga setempat. Acara diawali dengan tarian-tarian tradisional diantaranya Tari Napokong Anak yang memeriahkan suasana.  Setelah itu, para pendekar muda menampilkan kebolehan mereka dalam seni bela diri melalui Pencak Silat Tapak Suci Putih. Tepuk tangan meriah mengiringi setiap gerakan, menandakan kebanggaan masyarakat terhadap potensi generasi muda ...

Kaligrafi di Money Changer

Kaligrafi di bagian kanan
Saat menukar Rupiah dengan Peso di Money Changer ada hal yang menarik yaitu keberadaan kaligrafi di tempat tersebut. Pada mulanya penulis menyangka bahwa ini hanya bersifat insidental saja. Ternyata saat memperhatikan Money Changer yang ada di sepanjang United Nation Avenue dan Mabini Street, sebagian besar Money Changer meletakkan kaligrafi di dinding ruangannya.
Display ukiran kaligrafi
Bahkan King Fahmi Money Changer sengaja membuat "display" berupa berbagai ukiran dan hiasan kaligrafi. Dia tidak menjual kaligrafi tersebut, bahkan pada bulan Ramadhan, kaligrafi tersebut diberikan sebagai hadiah bagi orang Muslim yang menukarkan uangnya ditempat itu.
Kaligrafi Allah dan Muhammad
Saat penulis menanyakan tentang keberadaan orang Muslim sebagai pemilik dari Money Changer, salah satu pengelola Money Changer membenarkan. Bahkan dia menyebut bahwa sebagian besar pemilik Money Changer yang ada di Mabini Street, Manila adalah Muslim Mindanao.
Kaligrafi di Money Changer
Ada yang meletakkan kaligrafinya di dinding tempat pelanggan berada, ada juga yang  meletakkan kaligrafinya di dalam ruangan dimana pengelola berada.
Kaligrafi di Money Changer
Di salah satu Money Changer, penulis menanyakan apakah petugas yang melayani tersebut adalah Muslim. Dia menjawab tidak, tetapi dia bilang bahwa bos-nya Muslim. Meskipun sama-sama Muslim, tapi harga tawar dari pertukaran uang berbeda-beda dari satu tempat ke tempat yang lain. Dari beberapa Money Changer yang penulis kunjungi, harga satu peso berkisar dari 350 sampai 500 rupiah, lebih mahal dari kurs normal yaitu 265.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas