📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

Rizal Fountain

Rizal Fountain
Berikut ini adalah terjemahan dari tulisan yang terdapat di Rizal Fountain di Rizal Park, Roxas Boulevard, City of Manila, Filipina:

Kran ini, pada mulanya berada di desa Wilhelmsfeld, Heidelburg, Jerman. Dr. Jose Rizal sering minum dari kran ini, selama beliau tinggal di kota Universitas Jerman, selama musim panas tahun 1886. Dr. Joze Rizal bekerja sebagai asisten dokter, dibawah bimbingan Prof. Dr. Otto Becker di rumah sakit di Heidelburg. Di Wilhemsfeld, Rizal merayakan ulang tahunnya yang ke-25 dan juga menulis bagian akhir dari novelnya “Noli Me Tangere”. Inilah mengapa Wilhelmsfeld sekarang dikenal sebagai “Desa Noli”.

Pancuran ini berada di halaman rumah batu tua, dimana Rizal tinggal sebagai tamu dari teman baiknya Pastor Karl Ullmer. Tahun 1964, penghuni rumah bersejarah tersebut, Pastor Gottlob Weber, memulai pergerakan, bersama dengan Minister Pura Santillan Castrence dan Free Press Staff Artist dan Rizalist Gene Carrera, to meminta pancuran tua tersebut disumbangkan ke Filipina.

Tanggal 30 Desember 1964, saat ulang tahun gugurnya Rizal, pancuran secara resmi diserahkan kepada pemerintah Filipina oleh duta besar Jerman Johann Karl Von Stechow didampingi oleh Sekretaris Menteri Luar Negeri Mauro Mendez.

Relik dari Jerman dibangun disini di Luneta, sebagai “Rizal Fountain”, hadiah dari pemerintah federal Jerman kepada rakyat Filipina, sebagai bukti dari persahabatan kedua negara.

Tahun 1994, renovasi besar-besaran dilakukan melalui sumbangan dari Sir Hans Schooe Koor Supreme Enchequer Order dari Ksatria Rizal, dengan Engr. Edmund M. Tolentino, kemudian Direktur Komite Eksekutif dari Pengembangan Taman Nasional juga memberikan bantuan.


Proyek perbaikan adalah bagian dari visi Presiden Filipina Fidel V. Ramos tahun 2000, yaitu lingkungan yang bersih, hijau dan seimbang secara ekologi. Mantan presiden Fidel V. Ramos, melakukan upacara peresmian kembali pada tanggal 30 Desember 1994.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan