Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc
Barokah adalah tambahan kebaikan yang Allah berikan pada
sesuatu. Sesuatu itu ada dua bentuknya yaitu tempat dan waktu.
Ramadhan dinamakan bulan barokah artinya Allah memberikan
nilai tambah pada Ramadhan yaitu barokah waktu.
Barokah Ramadhan : Allah mengunjung kalian, Allah turunkan
kasih sayang. Allah hapuskan kesalahan-kesalahan dan Allah mengabulkan do’a.
Bulan Ramadhan adalah bulan berdo’a. Ini tidak berarti bahwa
kita hanya berdo’a pada bulan Ramadhan, tidak pada bulan-bulan lainnya. Kita memperbanyak
do’a pada bulan Ramadhan ini. Yusuf Qaradawi dalam bukunya Fiqih Shiyam: agar
kita memperbanyak do’a pada bulan Ramadhan terutama pada waktu siang harinya.
Hadits diatas bersifat umum, waktu untuk berdo’a siang dan
malam karena Allah mengabulkan do’a pada bulan Ramadhan. Ada keterangan
tambahan, kita mengkhususkan siang hari,
karena pada waktu itu kita berpuasa. Karena ada hadits lain yang mengatakan
bahwa do’a orang yang berpuasa dikabulkan. Ini adalah kondis yang sangat prima.
Beliau juga mengatakan: kita memperbanyak do’a menjelang
buka puasa, ini disebutkan dalam hadits yang lain. Ini berkaitan dengan barokah
waktu. Waktu yang diberkahi itu berkaitan dengan ibadah yang dilakukan di
dalamnya. Kalau kita melakukan ibadah diwaktu yang diberkahi maka kita memiliki
nilai tambah.
Jama’ah haji dan umroh ketika ziarah ke Madinah, berebut ke
raudhoh. Untuk bisa masuk raudhoh orang harus antri, padahal secara spesifik
tidak ada keutamaan shalat di raudhoh. Nabi hanya menyebutkan bahwa raudhoh itu
adalah satu taman dari taman-taman surge. Tidak ada hadits yang menyebutkan
keutamaan shalat dan berdo’a di sana. Kenapa kaum Muslimin berduyun-duyun di
raudhoh adalah karena dalil umum. Hadits ini menyebutkan tentang keutamaan
raudhoh. Raudhoh termasuk tempat yang diberkahi. Kalau kita beribadah di tempat
yang barokah, maka ibadah kita memiliki nilai tambah.
Keutamaan berdo’a dan kaitannya dengan Ramadhan sebagai
bulan berdo’a.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (2:
183)
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku.
Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat, aku mengabulkan permohonan
orang-orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran. (2: 186).
Ayat ini termasuk dalam rangkaian ayat puasa. Dan penjelasan
Allah SWT kepada kita bahwa dia adalah dekat. Ayat ini kita kaitkan dengan
ayat-ayat lain dari susunan redaksinya.
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan
sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji. (2:
186)
Dalam Qur’an, ayat-ayat seperti ini ada 13. Ada 13
pertanyaan para sahabat kepada Rasulullah yang direkam Allah SWT.
Disini ada kata Qul. Begitu juga dalam 2: 215. Mereka bertanya
kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: …
Dalam 2: 217: mereka bertanya kepadamu tentang berperang
pada bulan Haram. Katakanlah …..
Dalam 2: 219: mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan
judi. Katakanlah: “Pada keduanya … dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka
nafkahkan. Katakanlah ….
Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Allah
tidak mengatakan “Katakanlah”. Ini menunjukkan bahwa Allah SWT sangat dekat
kepada kita. Seakan-akan tidak ada jeda sama sekali antara pertanyaan dengan
jawaban yang disampaikan.
Keutamaan berdo’a
40: 60 – dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku
niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan
diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.
Ini adalah janji Allah bahwa Allah akan mengabulkan do’a
yang dipanjatkan kepada-Nya. Allah ketika berjanji tidak pernah ingkar janji.
Allah kalau berjanji, pasti. Kalau janji Allah itu pasti, mengapa seringkali
kita banyak berdo’a tapi kita merasa banyak yang kita minta tidak diberikan
oleh Allah SWT. Para ulama mengatakan berdasarkan ayat ini bahwa setiap do’a
yang kita panjatkan kepada Allah SWT pasti dikabulkan Allah SWT (2: 186 dan 40:
60).
Dalam ayat 2: 186 menjelaskan adanya syarat pengabulan do’a.
Setiap do’a akan Allah kabulkan dengan terpenuhinya syarat-syarat berdo’a dan
kita tidak melakukan hal-hal yang menghalangi dikabulkannya do’a kita.
Do’a ada dua macam:
1.
Do’a ibadah: kalau kita melakukan ibadah yang
disyariatkan, maka secara langsung dan tidak langsung, kita sudah berdo’a
kepada Allah SWT. Dalam setiap ibadah kita mengharapkan surge (meminta surge)
dan dilindungi dari neraka. Dalam puasa tidak ada do’anya. Tapi Bahasa fisik
kita sudah menjelaskan kita berdo’a kepada Allah. Dalam shalat banyak do’a. Sedekah
juga do’a, dia dapat menolak bala (marabahaya)
2.
Do’a mas’alah (permintaan), kita meminta kepada
Allah SWT.
Orang-orang yang menyombongkan diri dengan tidak beribadah
kepada-Ku (para ulama mengatakan ini adalah do’a) akan masuk neraka Jahannam
dalam keadaan hina dina. (40: 60). Ini adalah targhib (kabar gembira) bagi
orang beriman dan tarhib (ancaman) bagi orang-orang yang sombong. Istikbar dari
kata kibr (sombong) dan dari kata besar dan mampu.
Sesungguhnya manusia itu melampaui batas (dictator) kalau
dia merasa mampu. Orang seperti ini jangankan kepada manusia, kepada Tuhan saja
mereka berani untuk tidak meminta. Satu hal yang tidak boleh kita lupakan
adalah mengapa Iblis menjadi Iblis karena sombong. “Dia enggan dan merasa mampu”.
Iblis pertama nama dan iblis kedua kafir.
Kita seringkali memandang sesuatu dengan pandangan materialistic
maka tidak berlebihan ustadz Adian Husaini menyebutkan bahwa kita sedang berada
dalam peradaban syahwat, dimana Tuhannya yaitu kekayaan, kecantikan, popularitas.
Seseorang dikatakan sukses kalau dia punya harta. Seseorang akan dihormati
kalau dia punya jabatan. Orang seperti itu sedang duduk di kursi kemuliaan. Kursinya
yang mulia, kalau dia pergi, dia tidak dimuliakan lagi.
Ancaman kepada orang-orang yang tidak mau berdo’a, yang
tidak merasa perlu kepada Allah.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!