Israel dalam Krisis: Faktor-Faktor yang Menempatkan Negara Ini dalam Masalah Besar

Gambar
Israel saat ini menghadapi masalah besar akibat berbagai faktor yang timbul dari konflik yang terus berlangsung dengan Palestina, terutama dengan Hamas di Gaza. Berikut adalah poin-poin utama yang menjelaskan mengapa Israel berada dalam situasi yang sangat sulit: Tuduhan Pembersihan Etnis dan Apartheid Opsi Israel untuk mengelola dinamika populasi dalam wilayah Greater Israel (termasuk Gaza dan Tepi Barat) sangat terbatas. Israel tidak bisa menjadi negara demokratis yang lebih besar atau mewujudkan solusi dua negara yang layak. Pilihan yang tersisa adalah apartheid, yang saat ini sedang dipraktikkan menurut laporan organisasi seperti Amnesty International, atau pembersihan etnis, yang diduga sedang diupayakan Israel dengan membuat Gaza tidak layak huni dan membunuh banyak warga Palestina. Kebuntuan Militer Meskipun melakukan upaya militer besar-besaran, Israel belum mampu mengalahkan Hamas secara tegas. Kelompok ini terus beroperasi dan melancarkan serangan, menciptakan ancaman keamana

Tarhib Ramadhan – Menjadikan Madrasah Ramadhan Sebagai Sarana Meraih Takwa


Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc

Tarhib Ramadhan artinya menyambut bulan Ramadan. Marhaban (selamat datang) bulan Ramadhan. Kegiatan ini untuk meluruskan persepsi kaum Muslimin yang kurang utuh / kurang benar / salah terhadap bulan Ramadhan. Fakta yang sangat jelas dihadapan kita, ternyata kaum Muslimin yang diberikan kemuliaan dengan bulan Ramadhan yang datang setiap tahun, tampaknya belum membuahkan hasil sampai saat ini.

Bulan Ramadhan datang setiap tahun, namun kita belum melihat perubahan yang berarti pada umat Islam. Yang paling jelas, suasana masjid. Mestinya kita yang digembleng oleh madrasah Ramadhan, kondisi masjid dan mushola kita tidak seperti sekarang. Begitu juga dengan majelis-majelis taklim dan kegiatan keislaman lainnya. Budaya dan tradisi kita juga belum menunjukkan perbaikan dari sebelumnya. Masjid yang biasanya sepi, masih sepi. Secara fisik masjid dan mushola sudah bagus, tapi jama’ahnya masih belum sesuai dengan kemegahannya.

Dari Abu Hurairah r.a. : Adalah Rasulullah SAW memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya mengenai kedatangan bulan Ramadhan. “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan. Bulan yang penuh keberkahan.

Kabar gembira tentu mengenai sesuatu yang luar biasa.

Apakah kaum Muslimin mengerti arti berkah. Kalau mereka mengerti bulan Ramadhan adalah bulan yang berkah, apa yang mereka lakukan.

Bulan Ramadhan ini belum dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bahkan ada persepsi yang bertolak belakang terhadap bulan Ramadhan. Ada yang meyakini bahwa bulan Ramadhan adalah bulan makan-makan. Contohnya pasar wadai hanya ada pada bulan Ramadhan. Seringkali kita balas dendam ketika berbuka puasa. Hal ini juga terjadi di Saudi Arabia.

Anak-anak di Saudi ditanyakan mengapa mereka senang dengan datangnya Ramadhan: karena banyak makanan, karena banyak acara-acara (sinetron khusus Ramadhan).

Makna berkah dalam bahasa Arab:
·         Ats-Tsubut (tetap) dan Al-Luzuum (terus melekat)
·         An-Nama’a (berkembang) dan Az-Ziyadah (bertambah)
·         Berkah juga bermakna kebahagiaan

Menghukumi sesuatu merupakan hal yang tidak terpisahkan dari persepsi seorang tersebut.

Kita memahami sesuatu harus sesuai dengan „Islamic World View” (sudut pandang Islam) contohnya wujud itu tidak hanya sesuatu yang bisa diindera, juga ada yang tidak bisa diindera (ma’nawi). Kita berdo’a: Ya Allah aku bermohon padamu surga apa yang bisa mendekatkanku pada surga. Dan aku berlindung padamu dari neraka dan apa-apa yang bisa mendekatkanku padanya.

Kita niat shalat subuh dan thalabul ilmi supaya dapat pahala. Pahala tidak bisa diindera. Barokah itu wujud tapi tidak bisa kita indera. Substansinya barokah itu adalah kebaikan. Kebaikan yang Allah berikan pada sesuatu itu adalah barokah. Kita memandang barokah itu dari sudut pandang mana. Apakah dari sudut pandang Islam atau materialis.

Kaum Muslimin sudah diajari bahwa wujud itu tidak hanya dapat diindera tapi juga yang tidak bisa diindera. Islam bahkan menekankan pada yang tidak bisa diindera. Ayat sering dibaca saat shalat Jum’at, Al-A’la: bahkan kalian lebih mengutamakan kehidupan dunia, akan tetapi kedudukan akhirat lebih baik dan lebih kekal.

Keimanan kita pada wujud yang tidak bisa diindera dan lebih menekankan padanya. Itulah orientasi kita. Dunia dari dua kata: dunu (dekat), dana’ah (hina). Ada beberapa hadits yang menjelaskan kehinaan dunia. Seandainya nilai kehidupan dunia itu sebanding dengan sayap seekor nyamuk, niscaya Allah akan memberikan setetes air kepada orang kafir. Ketika Nabi dan para sahabat melihat bangkai kambing cacat. Bagaimana kalau saya jual kambing ini dengan harga murah. Sahabat mengatakan bahwa dikasih pun mereka tidak mau. Rasulullah mengatakan bahwa dunia lebih hina dari bangkai kambing itu.

Makna berkah secara istilah:
·         Tetap dan langgengnya kebaikan
·         Banyak dan bertambahnya kebaikan

DR. Adian Husaini: kita sedang hidup di peradaban syahwat dimana nilai-nilai yang diagungkan:
·         Kekayaan (wealth)
·         Kecantikan (beauty)
·         Popularitas (popularity)
·         Kekuasaan (power)

Kalau kita memahami Ramadhan sebagai bulan yang barokah, kita ingin mengoptimalkan nilai-nilai kebaikan yang ada pada bulan Ramadhan. Mengoptimalkan seoptimal mungkin, dengan cara tidak membuang waktu dengan sesuatu yang tidak bermanfaat sambil menunggu buka. Umpamanya nonton sinetron.

Kalau kita sudah tahu keberkahan Ramadhan, kita mengoptimalkannya dengan sebaik-baiknya.
Lanjuta hadits: Allah SWT wajibkan kepada kalian untuk berpuasa pada bulan Ramadhan. Pada bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka.

Makna lahiriah, surga memiliki pintu. Jumlah pintunya delapan. Barang siapa yang setelah berdo’a membaca asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah. Allahummaj’alni minat tawwabiina …. Dia dipersilahkan masuk surga dari pintu mana saja yang dia inginkan. Yang tidak boleh kita tanyakan bagaimana bentuknya.

Dibukanya pintu surga artinya pintu-pintu kebaikan dibuka pada bulan Ramadhan. Orang-orang yang tidak biasa shalat, datang ke masjid untuk buka puasa, shalat tarawih. Kenapa tarawih ramai?

Mungkin persepsi tentang tarawih perlu diperbaiki. Tapi shalat wajib, pahalanya lebih banyak. Kalau kita mau jujur, jama’ah shalat subuh harus lebih banyak dari jama’ah shalat tarawih.

Lanjutan hadits: pintu-pintu neraka ditutup.

Makna lain dari pintu-pintu neraka ditutup artinya pintu-pintu kejahatan berkurang. Hiburan malam ditutup di bulan Ramadhan. Bulan Syawal dibuka lagi. Orang yang biasanya merokok, tidak bisa berhenti merokok, pada bulan ini berhenti merokok. Ada yang merokok dibawah tulisan dilarang merokok.

Lanjutan hadits: setan dibelenggu.

Dibelenggu artinya dirantai, tidak leluasa. Makna lahiriahnya memang semua setan diikat. Syawal dilepas lagi. Kenapa masih ada orang yang berbuat maksiat? Yang diikat itu adalah biangnya, anak buahnya tetap berkeliaran. Yang diikat itu adalah yang bandel (tokoh-tokohnya).

Kenapa mesti ada setan? Setan itu berasal dari kata syathona, artinya jauh. Setan dinamakan demikian karena dia jauh dari Allah SWT. Maka siapa saja yang jauh dari Allah, dia disebut setan, baik berwujud jin dan manusia (minal jinnati wannaas).

Setan itu tidak menakutkan buktinya Adam berdialog dengan Iblis. Untuk meyakinkan Adam, Iblis mengatakan: Saya adalah penasehatmu yang terpercaya. Untuk meyakinkan harus dibuat „brain image“. Cara-cara inilah yang digunakan oleh musuh-musuh Islam untuk mengelabui kita. Janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata.

Salah satu penyebab banyak orang bermaksiat di bulan Ramadhan adalah karena mereka tidak berpuasa.

Kalau kita kembali kepada makna setan, dia sendiri sudah menjadi setan. Dia tidak perlu digoda. Bulan Ramadhan tidak puasa. Yang puasa tidak shalat.

Lanjutan hadits: barangsiapa yang tidak bisa mengambil nilai-nilai kebaikan di bulan Ramadhan, kita tidak bisa mengambil kebaikan sama sekali.

Inilah yang terjadi pada kaum Muslimin. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan