Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Bagian anda di bulan Ramadan

Ramadan merupakan bulan yang agung dan diberkahi, tapi tidak semua orang memasukinya, secara otomatis mendapatkan keberkahan yang dibawanya. Bila hujan, kolam, kolam renang, kanal dan sungai menerima bagiannya sesuai dengan kedalaman dan ukurannya. Juga, berbagai bagian dari tanah pertanian menghasilkan panen sesuai dengan berbagai kemampuan mereka. Hujan sama bagi semua, tapi lubang kecil tidak bisa menerima air sebanyak kolam besar. Kemudian, curahan hujan pada sebuah batu, tidak bermanfaat banyak, dia hanya akan berada di permukaan dan mengalir keluar darinya. Tetapi jika curahan hujan tersebut jatuh pada tanah yang subur, dia akan menghidupkannya. Hal yang sama juga berlaku bagi manusia.

Apa yang akan terjadi dengan bagian anda di bulan Ramadan? Seperti tanah yang subur, anda mungkin akan menjadi orang yang berhati lembut, mata yang mudah menangis, menabur benih keimanan dan ketetapan hati pada diri anda, dan menambah kemampuan anda. Jadi sebuah benih akan tumbuh menjadi tunas, dan tunas menjadi pohon. Pohon akan menghasilkan buah dari amal baik, dan anda akan menuai buah tersebut - buah dari kebahagiaan yang abadi. Sama seperti petani, ketika anda menabur benih, maka anda akan menuai, dan semakin banyak anda bekerja keras, semakin banyak yang anda peroleh. Tetapi jika anda tetap berhati keras, seperti petani yang tidur ketika waktunya untuk bangun dan bekerja, maka keberkahan dan kebaikan Ramadan dan Tarawih akan berlalu tanpa memberikan manfaat kepada anda, seperti curah hujan yang tidak memberi manfaat kepada batu.

Tidak ada yang bisa kita dapat melainkan atas izin Allah. Tetapi izin Allah hanya bagi orang-orang yang bekerja keras di jalan Allah. Jika anda hanya berdiam saja, tidak sadar, maka izin Allah tidak akan anda peroleh.

Jadi, hati-hati jangan sampai seluruh keberkahan bulan Ramadan berlalu, dengan curahan keberkahan dan kebaikan, dan anda tetap tidak mendapatkan apa-apa.

Semuanya bergantung pada anda! Persiapkan diri anda untuk menyambut ramadan sebaik-baiknya, dan cobalah memanfaatkannya semaksimal mungkin. Temukan rahasia kebesaran Ramadan, pahamilah pentingnya persiapan untuk menyambutnya. Gunakan kesempatan yang disediakannya untuk mendapatkan manfaat terbaik, hargai hal-hal yang mendukung perhatian dan fokus. Rekomendasikan cara-cara dan upaya-upaya untuk membuat perjalanan menuju tujuan mudah dan lebih berpahala. Hindari jalan dan pendekatan yang membuat frustasi terhadap keseluruhan tujuan yang mengakibatkan kegagalan dan kerusakan.

Disarikan dari Making Most of Ramadan by Khurram Murat oleh Friday Nasiha 3 Juni 2016


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan