Israel dalam Krisis: Faktor-Faktor yang Menempatkan Negara Ini dalam Masalah Besar

Gambar
Israel saat ini menghadapi masalah besar akibat berbagai faktor yang timbul dari konflik yang terus berlangsung dengan Palestina, terutama dengan Hamas di Gaza. Berikut adalah poin-poin utama yang menjelaskan mengapa Israel berada dalam situasi yang sangat sulit: Tuduhan Pembersihan Etnis dan Apartheid Opsi Israel untuk mengelola dinamika populasi dalam wilayah Greater Israel (termasuk Gaza dan Tepi Barat) sangat terbatas. Israel tidak bisa menjadi negara demokratis yang lebih besar atau mewujudkan solusi dua negara yang layak. Pilihan yang tersisa adalah apartheid, yang saat ini sedang dipraktikkan menurut laporan organisasi seperti Amnesty International, atau pembersihan etnis, yang diduga sedang diupayakan Israel dengan membuat Gaza tidak layak huni dan membunuh banyak warga Palestina. Kebuntuan Militer Meskipun melakukan upaya militer besar-besaran, Israel belum mampu mengalahkan Hamas secara tegas. Kelompok ini terus beroperasi dan melancarkan serangan, menciptakan ancaman keamana

Istiqamah dalam beramal (2)


Oleh: Ustadz Suriani Jiddy, Lc

Kita masih mempelajari do’a Nabi Sulaiman agar senantiasa beramal shaleh. Pada pertemuan yang lalu kita sudah menjelaskan makna istiqamah:

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (Q.S. Fushshilat, 41: 30)

Dari Abi ‘Amr: Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku suatu perkataan yang tidak aku tanyakan kepada selainmu. Rasulullah bersabda: Katakanlah aku beriman kepada Allah dan istiqamahlah.
Meneladani manusia terbaik

( 6 )   Tunjukilah kami jalan yang lurus,
( 7 )   (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
(Q.S. Al Fatihah, 1: 6-7)

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya (Q.S. An Nisa, 4: 69)

Tingkatan tertinggi dikalangan shiddiqiin, syuhada dan shalihin adalah para sahabat. Kita dianjurkan untuk mengikuti jejak langkah mereka.

Manusia Terbaik

Sebaik-baik manusia adalah generasi (yang hidup pada masaku), kemudian generasi sesudah mereka, kemudian generasi sesudah mereka (H.R. Bukhari dan Muslim)

Tiga generasi terbaik: sahabat, tabi’in dan tabiitt tabi’in

Ibnu Mas’ud RA: Kalau mau mencontoh, contohlah orang yang sudah meninggal dunia. Kalau orang yang masih hidup tidak aman dari fitnah. Mereka adalah para sahabat Rasulullah SAW. Mereka adalah umat terbaik: karena hati mereka paling bersih, ilmu mereka sangat dalam, dan takalluf mereka sangat sedikit, Allah SWT memilih mereka untuk mendampingi Nabi-Nya dan membelanya, maka ketahuilah akhlak mereka. Berpegang teguhlah kalian dengan akhlak mereka karena kalian hidup dalam kehidupan yang buruk.
Manusia terdiri dari dua unsur penting, satu fisik, dua ruh, keduanya tidak bisa dipisahkan. Ruh / jiwa / hati substansi sama, istilahnya berbeda. Unsur jiwa lebih penting dari unsur jasad. Ada pepatah Buya Hamka: hadapkanlah dirimu kepada jiwamu dan sempurnakanlah jiwamu karena anda dengan jiwa, bukan dengan fisik. Anda dianggap manusia karena jiwa, bukan fisik.

Dalam hadits lain: ketahuilah bahwa di dalam tubuh manusia ada segumpal darah, apabila segumpal darah itu baik maka baiklah seluruh tubuh, bila dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh, ia adalah hati.
Dalam Qur’an : Pada hari itu tidak bermanfaat harta dan anak-anak, kecuali mereka yang menghadap Allah dengan hati yang baik.

Imam Malik: kondisi umat ini tidak akan baik kecuali mereka menerapkan nilai-nilai kebaikan yang pernah diterapkan oleh para pendahulu mereka (sahabat Rasulullah dan orang yang mengikuti jejak mereka)
Umar bin Khathab: Kita adalah bangsa yang dimuliakan Allah dengan Islam. Maka jika kita mencari kemuliaan dari luar Islam, niscaya Allah akan menjadikan kita hina.

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Q.S. Yusuf, 12: 111)

Pelajaran itu kita ambil dari keumuman lafaz. Ayat ini mengajak kita untuk mempelajari sejarah manusia-manusia terbaik. Dalam sejarah mereka terdapat ibrah (pengajaran). Ibrah itu berasal dari kata ‘abara, ya’buru yang artinya menyeberang. Kita menyeberang dengan jembatan penyeberangan. Ayat ini memberi pelajaran bahwa sejarah umat-umat terdahulu sebagai jembatan yang dengannya kita menghubungkan kondisi umat-umat dahulu dengan kondisi kita sekarang.

Kita membaca sejarah manusia terbaik agar kita dapat terhubung dengan mereka. Para ahli pendidikan di dunia barat mengatakan bahwa pendidikan sejarah adalah pendidikan yang sangat penting. Dengan membaca tokoh-tokoh penting mereka, mereka mendapatkan motivasi. Kita kurang semangat dalam mempelajari sejarah Islam. Sehingga kondisi kita sekarang tidak berhubungan dengan orang-orang terdahulu kita. Kita lebih senang dengan legenda-legenda yang disebut dalam hadits sebagai cerita yang dibuat-buat.

Bergaul Dengan Orang Shalih

Shalih secara bahasa artinya baik. Shalih didefinisikan sebagai orang yang telah menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak manusia. Hak Allah adalah hak diibadahi dan hak untuk tidak disekutukan.

Orang Shalih
  • Seseorang yang dengan melihatnya mengingatkan kita kepada Allah
  • Seseorang yang dengan perkataannya bertambah amal kita
  • Seseorang yang dengan amal-amalnya mengingatkan kita kepada akhirat

Kita bisa memilih orang dengan karakteristik demikian. Para ulama mengatakan bahwa umat kita adalah umat yang selektif. Dalam hal makanan kita pilih-pilih (haram atau tidak). Pakaian kita pilih-pilih (mana yang baik, mana yang tidak). Teman pun pilih-pilih. Jangan cari teman yang membuat kita lupa kepada Allah, perkataannya mengurangi amal kita dan melupakan kita kepada akhirat.

Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (Q.S. Ali Imran, 3: 101)

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (Q.S. At Taubah, 9: 119)

Nilai ketakwaan berbanding lurus dengan orang yang dijadikan sebagai teman bergaul.

Jim Rohn (American entrepreneur, author and motivational speaker): Anda adalah rata-rata dari lima orang yang dimana anda menghabiskan waktu dengannya.

Orang Barat mengakui besarnya pengaruh dari teman.

Memilih Kawan

Seseorang akan menyesuaikan kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian. (H.R. Abu Daud)

Kalau kita membaca kitab-kitab adab, kita senantiasa menemukan bab bergaul dengan orang-orang shalih.
Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelak bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilih minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli minyak wangi darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engau tidak ….
Imam Ibnul Qayyim
Bergaul dengan orang shalih akan merubah enam perkara menjadi enam perkara:
  • Dari ragu menjadi yakin
  • Dari riya menjadi ikhlas
  • Dari lalai menjadi ingat
  • Dari cinta dunia menjadi cinta akhirat
  • Dari sombong menjadi tawadhu
  • Dari niat buruk menjadi nasihat


Apabila engkau melihat seseorang senantiasa datang ke masjid maka saksikanlah bahwa dia termasuk orang beriman. (Hadits). Orang beriman dalam Qur’an disebut sebagai wali. Wali Allah adalah orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Jadi setiap orang yang beriman adalah wali. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan