Wujud syukur terhadap nikmat iman yaitu
- Memahami bahwa iman adalah nikmat yang diberikan oleh Allah
SWT – iman adalah nikmat terbesar
- Bangga dengan nikmat iman ini
- Mengamalkan dan mengaplikasikan iman dalam kehidupan
sehari-hari
Dasar dalam beramal:
- Ilmu
- Yakin
- Ikhlas
- Jujur
- Cinta
- Tunduk
- Menerima
Jujur
Jujur adalah kesesuaian antara apa yang kita yakini dengan
apa yang kita ucapkan dan apa yang kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kalau apa yang kita yakini tidak sesuai dengan apa yang kita
ucapkan dan lakukan maka kita termasuk orang-orang munafik.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka
dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka
tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji
orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang
yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Q.S. Al
Ankabut, 29: 2-3)
Sifat-sifat orang munafik
Di antara manusia ada yang mengatakan:
"Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu
sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang
yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak
sadar. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 8-9)
- Nifaq I’tiqadi adalah orang kafir yang menampakkan keimanan
dan keislaman.
- Nifaq ‘amali adalah orang Islam yang memiliki sifat yang
dimiliki oleh orang munafik misalnya berdusta. Tanda orang munafik ada tiga
bila berbicara dia berdusta, kalau berjanji dia ingkar, kalau dia diberikan
amanah dia khianat.
Ayat Al Baqarah ayat 8-9 diatas adalah untuk nifaq i’tiqadi.
Apakah kamu tidak memperhatikan
orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan
kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim
kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan
syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.
(Q.S. An Nisa, 4: 60)
Asbabun Nuzul surat 4: 60. Dalam Kitab Tauhid – pernah terjadi
pertengkaran antara orang munafik dan orang Yahudi. Orang Yahudi berkata: mari
kita berhakim kepada Muhammad. Mengapa Yahudi berhakim kepada Muhammad, karena
mereka tahu bahwa Nabi Muhammad tidak menerima suap. Orang munafik menolak
dengan mengatakan: mari kita berhakim kepada orang Yahudi, kamu kan Yahudi.
Mereka memutuskan untuk berhakim kepada seorang dukun, tidak kepada Nabi
Muhammad dan tidak kepada orang Yahudi. Thaghut itu adalah dukun.
Para ulama mengatakan bahwa orang munafik seperti ini lebih
berbahaya dari orang yang jelas-jelas mengaku sebagai orang yang tidak percaya
kepada Allah. Mereka mengaku beriman tapi menggunting dalam lipatan. Berhukum kepada
hukum selain hukum Allah adalah tanda-tanda kemunafikan.
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (Q.S. Al
Maidah, 5: 44)
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al
Maidah, 5: 45)
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (Q.S. Al
Maidah, 5: 47)
Cinta
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa
di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan
suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang
bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap
orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada
celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha
Mengetahui. (Q.S. Al Maidah, 5: 54)
Allah tidak perlu dengan manusia. Meskipun seluruh umat
manusia ingkar kepada Allah, maka Allah akan mengganti mereka dengan suatu kaum
yang:
- Allah mencintai mereka
- Mereka mencintai Allah
- Bersikap lemah lembut terhadap orang-orang beriman
- Bersikap keras terhadap orang-orang kafir
- Berjihad di jalan Allah (memperjuangkan agama)
- Tidak takut celaan orang yang mencela. Tidak takut dengan
perkataan orang. Tidak peduli dengan komentar
Dan diantara manusia ada orang-orang
yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat
cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya
mereka menyesal). (Q.S. Al Baqarah, 2: 165)
Syirik itu ada 2:
- Menyembah selain Allah. Menyembah pengertiannya sangat luas.
Orang kafir atau orang musyrik adalah orang yang menyembah selain Allah.
Menyembah termasuk ritual, taat. Orang kafir adalah orang yang memberikan
ketaatan kepada selain Allah SWT. Orang yang mengikuti ajaran selain ajaran
Allah SWT. Orang yang mencintai selain Allah SWT.
- Menyembah Allah tapi juga menyembah yang lain. Taat kepada
Allah, tapi juga taat kepada thaghut. Mematuhi syariat Allah tapi juga mematuhi
selain syariat Allah.
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan
rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan)
Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa,
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa
yang mereka persekutukan. (Q.S. At Taubah, 9: 31)
Ketika Rasulullah mengatakan bahwa mereka menjadi para
pendeta dan rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah SWT. Adi bin Hatim (mantan
Nasrani yang masuk Islam) menyangkal hal tersebut. Rasulullah mengatakan
bukankan ketika para rahib tersebut menghalalkan dan mengharamkan sesuatu
mereka mengikutinya, padahal bertentangan dengan hukum Allah SWT.
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Ali Imran, 3: 31)
Ekspresi cinta kepada Allah adalah dengan mengikuti
Rasulullah.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al Ahzab, 33: 21)
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung. (Q.S. Al Qalam, 68: 4)
Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa
yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (Q.S. Al Hasyr, 59: 7)
Aisyah r.a. mengatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah Qur’an.
Tunduk
Hendaklah manusia takut jangan sampai menyalahi perintahnya,
mereka akan ditimpa fitnah atau azab yang sangat pedih.
Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta
rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan
Rasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di
antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah
orang-orang yang beriman". (Q.S. Al Anfal, 8: 1)
Menerima
Apakah kalian beriman kepada sebagian kitab kemudian ingkar
kepada sebagian yang lain?
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak
(pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan
suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah
sesat, sesat yang nyata. (Q.S. Al Ahzab, 33: 36)
Kita
menyangka bahwa maksiat itu Cuma judi, zina, dll. Padahal memilih-milih hukum
Allah, mengambil yang disukai dan meninggalkan yang tidak disukai sebenarnya
juga termasuk maksiat.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!