Konsumsi Buah-Buahan Ini untuk Manfaat Anti-inflamasi

Gambar
Buah-buahan merupakan makanan alami yang tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan manfaat kesehatan, terutama dalam melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Menyantap sekitar satu setengah hingga dua cangkir berbagai jenis buah setiap hari dapat meningkatkan aktivitas antioksidan. Buah-buahan sangat kaya akan senyawa anti-inflamasi yang penting dalam melindungi tubuh dari penyakit jantung, diabetes, beberapa jenis kanker, dan penyakit usus. Dalam panduan dari Harvard Medical School yang berjudul "Foods that Fight Inflammation", dijelaskan lebih dari 120 jenis makanan yang dapat membantu Anda menyajikan makanan yang melawan inflamasi. Anda akan mempelajari bagaimana fitokimia, bahan kimia berbasis tanaman, berfungsi sebagai agen antioksidan dan anti-inflamasi, membantu mengurangi tingkat inflamasi dan menangkal efek buruk inflamasi. Sumber: HEALTHbeat 12 Mei 2024 Strategi Konsumsi Buah-Buahan Sesuai Musim di Indonesia Di Indonesia, ada dua musim utama yang mempengaruhi jenis bu

Dasar-dasar dalam beramal - Ustadz Suriani Jiddy, Lc


Wujud syukur terhadap nikmat iman yaitu
  • Memahami bahwa iman adalah nikmat yang diberikan oleh Allah SWT – iman adalah nikmat terbesar
  • Bangga dengan nikmat iman ini
  • Mengamalkan dan mengaplikasikan iman dalam kehidupan sehari-hari
Dasar dalam beramal:
  1. Ilmu
  2. Yakin
  3. Ikhlas
  4. Jujur
  5. Cinta
  6. Tunduk
  7. Menerima

Jujur
Jujur adalah kesesuaian antara apa yang kita yakini dengan apa yang kita ucapkan dan apa yang kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kalau apa yang kita yakini tidak sesuai dengan apa yang kita ucapkan dan lakukan maka kita termasuk orang-orang munafik.

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Q.S. Al Ankabut, 29: 2-3)

Sifat-sifat orang munafik

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. (Q.S. Al-Baqarah, 2: 8-9)

  • Nifaq I’tiqadi adalah orang kafir yang menampakkan keimanan dan keislaman.
  • Nifaq ‘amali adalah orang Islam yang memiliki sifat yang dimiliki oleh orang munafik misalnya berdusta. Tanda orang munafik ada tiga bila berbicara dia berdusta, kalau berjanji dia ingkar, kalau dia diberikan amanah dia khianat.

Ayat Al Baqarah ayat 8-9 diatas adalah untuk nifaq i’tiqadi.

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. (Q.S. An Nisa, 4: 60)

Asbabun Nuzul surat 4: 60. Dalam Kitab Tauhid – pernah terjadi pertengkaran antara orang munafik dan orang Yahudi. Orang Yahudi berkata: mari kita berhakim kepada Muhammad. Mengapa Yahudi berhakim kepada Muhammad, karena mereka tahu bahwa Nabi Muhammad tidak menerima suap. Orang munafik menolak dengan mengatakan: mari kita berhakim kepada orang Yahudi, kamu kan Yahudi. Mereka memutuskan untuk berhakim kepada seorang dukun, tidak kepada Nabi Muhammad dan tidak kepada orang Yahudi. Thaghut itu adalah dukun.

Para ulama mengatakan bahwa orang munafik seperti ini lebih berbahaya dari orang yang jelas-jelas mengaku sebagai orang yang tidak percaya kepada Allah. Mereka mengaku beriman tapi menggunting dalam lipatan. Berhukum kepada hukum selain hukum Allah adalah tanda-tanda kemunafikan.

Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir. (Q.S. Al Maidah, 5: 44)

Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al Maidah, 5: 45)

Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (Q.S. Al Maidah, 5: 47)

Cinta

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al Maidah, 5: 54)

Allah tidak perlu dengan manusia. Meskipun seluruh umat manusia ingkar kepada Allah, maka Allah akan mengganti mereka dengan suatu kaum yang:
  • Allah mencintai mereka
  • Mereka mencintai Allah
  • Bersikap lemah lembut terhadap orang-orang beriman
  • Bersikap keras terhadap orang-orang kafir
  • Berjihad di jalan Allah (memperjuangkan agama)
  • Tidak takut celaan orang yang mencela. Tidak takut dengan perkataan orang. Tidak peduli dengan komentar

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (Q.S. Al Baqarah, 2: 165)

Syirik itu ada 2:
  1. Menyembah selain Allah. Menyembah pengertiannya sangat luas. Orang kafir atau orang musyrik adalah orang yang menyembah selain Allah. Menyembah termasuk ritual, taat. Orang kafir adalah orang yang memberikan ketaatan kepada selain Allah SWT. Orang yang mengikuti ajaran selain ajaran Allah SWT. Orang yang mencintai selain Allah SWT.
  2. Menyembah Allah tapi juga menyembah yang lain. Taat kepada Allah, tapi juga taat kepada thaghut. Mematuhi syariat Allah tapi juga mematuhi selain syariat Allah.

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (Q.S. At Taubah, 9: 31)

Ketika Rasulullah mengatakan bahwa mereka menjadi para pendeta dan rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah SWT. Adi bin Hatim (mantan Nasrani yang masuk Islam) menyangkal hal tersebut. Rasulullah mengatakan bukankan ketika para rahib tersebut menghalalkan dan mengharamkan sesuatu mereka mengikutinya, padahal bertentangan dengan hukum Allah SWT.

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Ali Imran, 3: 31)

Ekspresi cinta kepada Allah adalah dengan mengikuti Rasulullah.

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Q.S. Al Ahzab, 33: 21)

Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (Q.S. Al Qalam, 68: 4)

Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. (Q.S. Al Hasyr, 59: 7)

Aisyah r.a. mengatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah Qur’an.

Tunduk

Hendaklah manusia takut jangan sampai menyalahi perintahnya, mereka akan ditimpa fitnah atau azab yang sangat pedih.

Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman". (Q.S. Al Anfal, 8: 1)

Menerima

Apakah kalian beriman kepada sebagian kitab kemudian ingkar kepada sebagian yang lain?

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (Q.S. Al Ahzab, 33: 36)

Kita menyangka bahwa maksiat itu Cuma judi, zina, dll. Padahal memilih-milih hukum Allah, mengambil yang disukai dan meninggalkan yang tidak disukai sebenarnya juga termasuk maksiat. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan