Psikologi Kekayaan: Bagaimana Islam Mengajarkan Kita Mengelola Uang

Gambar
  Apakah banyaknya harta otomatis membuat kita bahagia dan mulia di sisi Allah? Atau justru bisa menjadi ujian yang menjerumuskan? Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad ﷺ mengingatkan bahwa setiap umat memiliki ujian, dan ujian bagi umat beliau adalah kekayaan . Pesan ini terasa sangat dekat dengan kondisi kita hari ini: hidup di tengah arus kapitalisme, iklan yang tak putus, dan budaya “harus punya lebih”. Tulisan ini merangkum gagasan penting dari karya Dr. Osman Umarji “Psychology of Wealth: An Islamic Perspective on Personal Finance” tentang bagaimana Islam membentuk cara pandang seorang Muslim terhadap harta dan keuangan pribadi. 1. Cara Pandang Ekonomi Modern vs Cara Pandang Islam Ekonomi modern (khususnya aliran neoklasik) memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengejar kepuasan maksimal . Tolok ukurnya sederhana: semakin banyak, semakin enak, semakin nyaman, semakin baik. Beberapa ciri cara pandang ini: Tujuan utama: mengejar kesenangan duniawi (pleasure). M...

Ceramah tentang Asma'ul Husna sekaligus kritik Jokowi

https://youtu.be/N9ZchKskKwU

Pada hari Sabtu, 6 Oktober 2018 di Masjid Raudhatul Jannah, di jalan M.H. Thamrin, Palangka Raya, Habib Abdullah Husen Alaydrus menyampaikan ceramah tentan Al-Ghaffaar, salah satu Asma'ul Husna. Disela-sela ceramahnya, beliau mengkritik Jokowi. Syukurnya para peserta hanya menanggapi dengan tersenyum.

Dalam ceramahnya beliau mengungkapkan ayat dalam surat Nuh yang menjanjikan kepada mereka yang melazimkan istighfar maka Allah akan menurunkan hujan dari, memberi karunia harta dan anak-anak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas