Israel dalam Krisis: Faktor-Faktor yang Menempatkan Negara Ini dalam Masalah Besar

Gambar
Israel saat ini menghadapi masalah besar akibat berbagai faktor yang timbul dari konflik yang terus berlangsung dengan Palestina, terutama dengan Hamas di Gaza. Berikut adalah poin-poin utama yang menjelaskan mengapa Israel berada dalam situasi yang sangat sulit: Tuduhan Pembersihan Etnis dan Apartheid Opsi Israel untuk mengelola dinamika populasi dalam wilayah Greater Israel (termasuk Gaza dan Tepi Barat) sangat terbatas. Israel tidak bisa menjadi negara demokratis yang lebih besar atau mewujudkan solusi dua negara yang layak. Pilihan yang tersisa adalah apartheid, yang saat ini sedang dipraktikkan menurut laporan organisasi seperti Amnesty International, atau pembersihan etnis, yang diduga sedang diupayakan Israel dengan membuat Gaza tidak layak huni dan membunuh banyak warga Palestina. Kebuntuan Militer Meskipun melakukan upaya militer besar-besaran, Israel belum mampu mengalahkan Hamas secara tegas. Kelompok ini terus beroperasi dan melancarkan serangan, menciptakan ancaman keamana

Rekomendasi terbaru WHO terkait penggunaan masker




Rekomendasi yang tidak berubah:
  • WHO terus merekomendasikan bahwa orang yang sakit dengan gejala COVID-19 harus tetap di rumah, dan harus berkonsultasi dengan petugas kesehatan.
  • Orang yang positif COVID-19 harus diisolasi dan dirawat di fasilitas kesehatan dan orang yang kontak dengan mereka harus dikarantina
  • Jika orang yang sakit atau kontak harus meninggalkan rumah, mereka harus memakai masker bedah
  • WHO terus menyarankan agar orang yang merawat orang yang terinfeksi di rumah harus menggunakan masker bedah ketika mereka berada di ruang yang sama dengan orang yang sakit.
  • WHO terus menyarankan agar petugas kesehatan menggunakan masker bedah dan alat pelindung diri lainnya bila berhadapan dengan pasien yang diduga atau dikonfirmasi COVID-19.
Rekomendasi yang baru:
  1. Di daerah dengan transmisi lokal, WHO menyarankan penggunaan masker bedah untuk semua orang yang bekerja di daerah klinis di fasilitas kesehatan, tidak hanya petugas yang berhadapan dengan pasien yang positif COVID-19.
  2. Di daerah dengan transmisi lokal, kami menyarankan orang yang berumur 60 tahun atau lebih, atau mereka dengan penyakit penyerta, harus menggunakan masker bedah pada situasi dimana jaga jarak tidak dimungkinkan.
  3. WHO menyarankan agar pemerintah harus mendorong masyarakat umum untuk memakai masker dimana transmisi lokal dan jaga jarak sulit dilakukan, seperti di transportasi umum, di toko-toko atau lingkungan tertutup atau padat.
Hal-hal lain yang disampaikan:
  1. Berdasarkan penelitian terbaru, WHO menasehatkan bahwa masker buatan pabrik harus terdiri paling sedikit tiga lapisan bahan berbeda.
  2. Masker saja tidak akan melindungi Anda dari COVID-19
  3. Masker bukan pengganti jaga jarak, cuci tangan dan aturan kesehatan masyarakat lainnya. Masker hanya bermanfaat sebagai bagian dari pendekatan menyeluruh dalam peperangan melawan COVID-19.
  4. Upaya terbaik dari setiap negara adalah untuk menemukan, mengisolasi, mengetes dan merawat setiap kasus, dan melakukan telusur kontak dan mengarantina setiap kontak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan