Psikologi Kekayaan: Bagaimana Islam Mengajarkan Kita Mengelola Uang

Gambar
  Apakah banyaknya harta otomatis membuat kita bahagia dan mulia di sisi Allah? Atau justru bisa menjadi ujian yang menjerumuskan? Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad ﷺ mengingatkan bahwa setiap umat memiliki ujian, dan ujian bagi umat beliau adalah kekayaan . Pesan ini terasa sangat dekat dengan kondisi kita hari ini: hidup di tengah arus kapitalisme, iklan yang tak putus, dan budaya “harus punya lebih”. Tulisan ini merangkum gagasan penting dari karya Dr. Osman Umarji “Psychology of Wealth: An Islamic Perspective on Personal Finance” tentang bagaimana Islam membentuk cara pandang seorang Muslim terhadap harta dan keuangan pribadi. 1. Cara Pandang Ekonomi Modern vs Cara Pandang Islam Ekonomi modern (khususnya aliran neoklasik) memandang manusia sebagai makhluk yang selalu mengejar kepuasan maksimal . Tolok ukurnya sederhana: semakin banyak, semakin enak, semakin nyaman, semakin baik. Beberapa ciri cara pandang ini: Tujuan utama: mengejar kesenangan duniawi (pleasure). M...

Puasa Syawal menjaga semangat Ramadhan

Meskipun Ramadan sudah berakhir, namun masih banyak kebaikan Ramadan yang bisa dilanjutkan, diantaranya: 

  • melanjutkan puasa wajib dengan puasa sunnah
  • melanjutkan tarawih dengan shalat tahajud
  • melanjutkan membaca Qur'an setiap hari
  • melanjutkan zakat fitrah dengan sedekah atau infak
  • tetap meramaikan langgar / mushola / masjid
Semoga berakhirnya Ramadan bukan berarti berakhirnya kebaikan-kebaikan yang kita lakukan. Jangan sampai kita menjadi seperti ayat Allah yang berbunyi:

Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali ... (Q.S. An-Nahl, 16: 92)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas