Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Mitos-mitos tentang masalah di akhir kehidupan

 Mitos: Lebih banyak perawatan selalu lebih baik

Fakta: Tidak selalu. Kadang-kadang lebih banyak perawatan memperlama proses kematian tanpa menghargai kualitas hidup atau kenyamanan. Penting untuk mengetahui apakah intervensi tersebut benar-benar penting. Seringkali tidak mungkin mengetahui hal tersebut diawalnya. Itulah saaat dimana nasehat dari tim perawatan kesehatan sangat berharga.


Mitos: Jika terapi medis dimulai, tidak dapat dihentikan

Fakta: Tidak memulai terapi medis dan menghentikan terapi sama dalam pandangan hukum. Jadi Anda dan lembaga pelayanan kesehatan Anda dapat menyetujui terapi untuk masa uji coba yang Anda pikir mungkin akan membantu, tanpa takut bahwa Anda tidak dapat mengubah pemikiran Anda kemudian. Meskipun demikian perlu disadari bahwa menghentikan terapi dapat lebih sulit secara emosional dibandingkan dengan tidak memulai terapi.


Mitos: Jika Anda menolak terapi untuk mempertahankan hidup, Anda menolak semua terapi.

Fakta: Tidak peduli terapi apa yang Anda tolak, Anda harus tetap mengharapkan menerima perawatan lain yang Anda perlukan atau Anda inginkan - terutama penanganan nyeri dan gejalaa yang kadang-kadang disebut terapi kenyamanan intensif.


Mitos: Menghentikan atau menolak nutrisi dan hidrasi tambahan menyebabkan nyeri pada orang yang sedang sekarat.

Fakta: Berbeda dengan mempertahankan makanan atau air pada orang sehat, bagi orang yang sedang sekarat, mengurangan nutrisi tambahan atau hidrasi intravena tidak menyebabkan ketidaknyamanan. Kenyataannya, banyak pasien dapat menghindari gejala seperti mual atau kembung, dan hal itu dapat menyebabkan perasaan eforia ringan pada beberapa pasien.


Sumber: HEALTHbeat 23 Desember 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas