Family Planning dan Tantangan Kesuburan: Saatnya Merancang Transisi Demografi

Gambar
Di banyak negara berkembang, program Family Planning telah menjadi tulang punggung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Namun, pertanyaan strategis mulai muncul: apakah kita sedang menuju krisis kesuburan seperti yang dialami negara maju? Dan jika ya, mengapa belum mulai memikirkan kebijakan pro-natalis sejak sekarang? 🔍 Family Planning: Fondasi Pembangunan, Bukan Tujuan Akhir Program Family Planning bertujuan mengendalikan kelahiran yang tidak diinginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam pendidikan dan ekonomi. Di negara berkembang seperti Indonesia, manfaat jangka pendek dan menengahnya sangat nyata: keluarga lebih sejahtera, anak-anak lebih sehat, dan negara menikmati bonus demografi. Namun, Family Planning bukanlah kebijakan yang berdiri sendiri. Ia harus dilihat sebagai fase awal dalam siklus kebijakan demografi yang lebih luas. 📉 Negara Maju: Bukti Nyata Sulitnya Membalik Penurunan Kesuburan Negara-negara sepe...

Waspada Demensia Akibat Lama Duduk, Meski Berolahraga

 

Risiko Demensia Meningkat dengan Lama Duduk Meskipun Rajin Berolahraga

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang menghabiskan waktu lama duduk setiap hari memiliki risiko lebih tinggi terkena demensia, meskipun mereka rajin berolahraga. Penelitian yang diterbitkan oleh JAMA pada 12 September 2023 ini menganalisis data dari hampir 50.000 orang dewasa lanjut usia, dengan rata-rata usia 67 tahun, di mana 55% adalah perempuan. Selama hampir tiga tahun, para peserta memakai alat pelacak gerakan di pergelangan tangan untuk memantau aktivitas dan waktu duduk mereka. Tujuh tahun kemudian, para peneliti memeriksa rekam medis peserta untuk mengetahui siapa yang terdiagnosis demensia.

Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang duduk rata-rata minimal 10 jam per hari memiliki risiko 8% lebih tinggi mengalami demensia dibandingkan mereka yang duduk lebih sedikit. Sementara itu, orang yang duduk rata-rata minimal 12 jam per hari 63% lebih mungkin terkena demensia dibandingkan dengan mereka yang duduk kurang dari 10 jam sehari. Lebih mengejutkan, berolahraga tidak tampak mengubah risiko tersebut; di antara mereka yang duduk lebih dari 10 jam sehari, mereka yang berolahraga memiliki kemungkinan terkena demensia yang sama dengan mereka yang jarang berolahraga.

Sumber: Long hours sitting can raise dementia odds despite exercise - Harvard Health (tulisan ini diringkas oleh ChatGPT)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas