Postingan

Menampilkan postingan dengan label Rambutan

12 Tanda Kanker Payudara Berdasarkan Gambar

Gambar
  Dalam kampanye Breast Cancer Awareness Month ini, penting untuk menyadari dan memahami tanda-tanda awal kanker payudara yang dapat dilihat atau dirasakan. Gambar di atas menggunakan lemon sebagai analogi visual yang membantu mengidentifikasi 12 tanda kanker payudara. Berikut adalah penjelasan dari setiap tanda: Penebalan Sebagian Anda mungkin merasakan sebagian dari payudara terasa berbeda—lebih padat dan kurang "halus." Ini bisa saja normal terkait siklus menstruasi atau menyusui. Namun, jika penebalan ini tidak hilang atau semakin buruk, bisa jadi itu adalah tanda kanker payudara. Cekungan Lesung pipit atau cekungan kecil pada payudara bisa disebabkan oleh pakaian ketat. Namun, jika cekungan tersebut tidak hilang, ini bisa menjadi gejala awal kanker payudara yang menarik kulit dari dalam. Kerak pada Puting Kerak pada puting bisa jadi merupakan eksim atau masalah umum saat menyusui. Tapi jika tidak membaik dengan obat kulit, bisa jadi ini tanda kanker payudara jenis Penyak

Rambutan Rapiah - lebih dihargai

Gambar
Rambutan Rapiah Rambutan Rapiah di Wonogiri harganya Rp 15.000 per kilo (pada ikatan diatas 32 biji). Rambutan ini memang didatangkan dari jauh yaitu dari Sidoarjo. Tapi kalau melihat harganya, ini persis harga rambutan Antalagi di Kapuas saat baru panen dimana harganya bisa mencapai Rp 5.000 per 10 biji. Tapi dengan semakin banyaknya buah rambutan yang tersedia di Kapuas maka harganya bisa mencapai Rp 700 per 10 biji, bahkan ada yang menjual satu pohon hanya seharga Rp 100.000. Saat admin melihat harga Rambutan Rapiah di Trubus Online, harganya Rp 50.000. Nampaknya perlu dipikirkan strategi untuk meningkatkan nilai jual dari rambutan Antalagi di Kapuas. 

Harga Rambutan Bertahan di Rp 2.500

Gambar
Rambutan Antalagi, Timbul dan Batuk Rambutan sudah musim di Kuala Kapuas. Meskipun demikian harga rambutan masih bertahan pada angka Rp 2.500. Harga ini cukup layak bagi para pedagang, sehingga mereka masih mendapatkan untung yang cukup besar dalam perdagangan mereka. Daya beli masyarakat yang cukup tinggi membuat buah ini tetap menjadi favorit bagi mereka. 

Harga Rambutan Sudah Turun

Gambar
Penjual rambutan di Anjir Serapat Pada minggu yang lalu, harga Rambutan masih Rp 5.000 per ikatnya (10 buah per ikat). Sekarang harga rambutan sudah mulai berkurang menjadi Rp 2.500 per ikat. Pada minggu yang lalu masih sedikit orang yang menjual rambutan di sepanjang jalan Anjir Serapat. Sekarang penjual rambutan berderet-deret di sepanjang jalan.

Musim Rambutan Sudah Dimulai

Gambar
Rambutan Antalagi Musim Rambutan di Kapuas sudah dimulai. Rambutan dalam gambar diatas admin peroleh dari pasar kaget yang ada di Jalan Patih Rumbih, Kuala Kapuas yang dibawa oleh penjual sayur dari Basarang. Buah rambutan akan semakin banyak pada bulan-bulan mendatang. Saat ini harga satu ikatnya masih Rp 5.000. Bila musimnya sudah mencapai puncaknya, harganya bisa sangat menurun, bisa sampai dibawah seribu rupiah.

Musim rambutan di Kabupaten Kapuas

Gambar
Sejak bulan lalu, Kabupaten Kapuas mulai dibanjiri oleh rambutan. Harga 1 ikat rambutan (10 buah) yang awalnya bisa memiliki harga Rp 10.000, sekarang bisa turun mencapai Rp 1.000 satu ikatnya. Sentra produksi rambutan di Kabupaten Kapuas cukup banyak diantaranya adalah Basarang, Anjir Serapat, Palingkau, Pulau Petak, Lamunti, dan lain-lain. Jenis rambutan yang dijual pun bermacam-macam diantaranya: Antalagi Timbul Garuda Batuk Pada tahun lalu, tidak ada panen rambutan karena musim yang tidak menentu. Tahun ini panen lebih awal datangnya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Disepanjang jalan trans Kalimantan ruas Kabupaten Kapuas, banyak kita temukan orang yang menjual rambutan, mulai dari Anjir Serapat sampai Basarang. 

Penjual Rambutan dan Madu

Gambar
Penjual rambutan dan madu Musim rambutan sudah mulai terasa di Kecamatan Pulau Petak. Bila kita berkendaraan sepanjang Jalan Pemuda setelah bundaran besar ke arah Palingkau, maka di sepanjang Kecamatan Pulau Petak kita akan banyak menemukan orang-orang yang menjual rambutan di pinggir jalan. Lokasi gambar diatas sekitar Jalan Pemuda Km. 19, sekitar 1 kilometer sebelum Pondok Pesantren Al-Amin dari arah bundaran besar. Selain menjual rambutan, ada juga madu asli, yang menurut penjualnya diambil dari hutan yang ada di dekat dusun mereka. Saat ini sudah tidak musim bunga lagi, jadi madu ini sudah dua bulan ini tidak ada lagi, yang ada sekarang ini adalah sisa yang belum habis. Beliau bercerita bahwa banyak orang dari jauh-jauh yang membeli madu beliau. Ketika admin memeriksa madu-nya memang lebih kental dibandingkan dengan madu-madu yang biasa dijual di Kapuas. Setelah admin rasakan pun, rasanya khas madu asli. Beliau bercerita bahwa ada orang yang beli madunya, membawanya di kapal,

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan