Postingan

Menampilkan postingan dengan label Rotan

Kunjungan Kerja Pj. Bupati Kapuas dan Safari Ramadhan di Masjid Muhajirin Anjir Mambulau Barat

Gambar
  Pada hari Ahad, 17 Maret 2024 rombongan Safari Ramadhan Hervina Pulsa di Masjid Muhajirin. Kegiatan ini dihadiri oleh masyarakat sekitar masjid. Kegiatan diawali dengan sambutan Camat Kapuas Timur dan ketua FKUB Kabupaten Kapuas. Ketua FKUB menekankan pentingnya sinergi antara ulama dan umara. Bupati Kapuas, Erlin Hardi menekankan pentingnya pendidikan keagamaan yang akan membentuk akhlak. Beliau kembali menekankan pentingnya persamaan dalam membangun Kapuas Barkah dan Beriman. Beliau juga meminta masukan dari masyarakat. Beliau ingin membangun dari desa. Hidup nyaman, sehat dan pintar adalah 3 hal yang ingin beliau wujudkan.  Dalam kesempatan juga diberikan bantuan rumah ibadah tahun 2024 kepada 4 masjid di Kecamatan Kapuas Timur.  Tausiyah Ramadhan membahas masalah berbagai kemuliaan yang diterima manusia selama Ramdhan. Tidurnya saja bernilai ibadah. Amal diterima, sehingga disarankan perbanyak ibadah. Salah satunya adalah tarawih. Sayangnya diakhir Ramadhan jamaah tarawih makin b

Dampak pandemi COVID-19 terhadap usaha rotan di Kapuas

Gambar

UD. Nabil Reihan Rotan berdayakan ratusan penganyam rotan

Gambar
Tas motif Matan Andau Pada hari Ahad, 8 April 2018, admin berkunjung ke UD. Nabil Reihan Rotan yang terletak di Desa Pulau Telo Baru. Waktu mau memasuki tempat ini, admin melihat ada perajin rotan yang baru keluar dari tempat tersebut. Admin disambut oleh Pak Slamet. Beliau menceritakan bahwa setelah beliau memenangkan penghargaan kategori ANYAMAN dengan klasifikasi PRODUK OVOP BINTANG 3 dalam kegiatan PENGANUGERAHAN PIAGAM ONE VILLAGE ONE PRODUCT (OVOP) BAGI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2015, maka desa ini mendapatkan pintu gerbang tersebut. Anyaman motif Saluang Murik Tak lama kemudian, Ibu Salasiah menemani kami ngobrol. Beliau bercerita bahwa sekarang mereka sudah banyak pesanan, baik dari Martapura, Bali, Palangka Raya dan tempat-tempat lain. Mereka sekarang membeli bahan baku rotan, kemudian memisahkan kulit dan hati rotan di pablik pengolahan yang sudah ada di Handil Baras. Setelah itu, kulit rotan dibawa ke desa-desa yang sudah mereka bina untuk diolah menjadi t

Produk baru dari Toko Nabil Reihan Rotan

Gambar
Keranjang helikopter Sejak tiga minggu yang lalu UD. Nabil Reihan Rotan membuka toko di tepi Jalan Jepang, Pulau Telo, Kuala Kapuas. Toko ini  menjual produk-produk baru dengan berbagai macam motif. Toko ini buka dari jam 08.00 - 22.00 WIB. Toko ini dapat dihubungi pada nomor HP   +62 821 5620 9700.  Menurut keterangan Bapak Slamet, saat ini beliau banyak menerima pekerjaan memperbaiki sofa, sekat ruangan yang sudah rusak, diganti dengan anyaman rotan. Bahkan Pak Slamet pun bisa membuat lapisan luar jok sepeda motor dari anyaman rotan. Keranjang Pikachu Keranjang gajah Keranjang unta Keranjang majalah dan kap lampu Tempat bunga dan majalah Keranjang kangguru Keranjang Doraemon, katak

Toko UD. Nabil Reihan Rotan di Facebook

Gambar
Telawang Pada mulanya Facebook menawarkan Shopify untuk menjajakan barang di Facebook. Memang fitur-fitur yang ada disana sangat luar biasa, sangat memudahkan para pedagang. Sayang harganya kurang bersahabat bagi pedagang kecil. Untuk membantu toko-toko kecil, Facebook menyediakan fasilitas toko dimana para pedagang dapat mencantumkan foto dari produk-produk mereka berikut harganya. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh UD. Nabil Reihan Rotan . Mereka langsung mengunggah foto produk-produk mereka ke toko tersebut sekaligus mencantumkan harganya. Saat ini baru sedikit produk yang ditampilkan di toko tersebut. Mudah-mudahan produk yang ditampilkan makin bertambah. Toko UD. Nabil Reihan Rotan di Facebook dapat dikunjungi pada alamat berikut ini: https://www.facebook.com/kapuasrotan/shop

Pengolahan rotan perlu proses panjang

Gambar
Saat jalan-jalan ke Pangkalan Sari, admin mampir di salah satu rumah perajin rotan. Tuan rumah menjelaskan bagaimana setelah mereka membeli rotan, mereka harus melakukan beberapa proses pengolahan rotan sehingga rotan itu siap untuk diolah menjadi berbagai macam kerajinan seperti bakul rotan, tikar rotan dan lain-lain. Melihat proses yang sangat melelahkan tersebut, dan lamanya waktu yang diperlukan untuk membuat sebuah kerajinan rotan. Nampaknya kita harus lebih menghargai kerajinan rumah tangga ini. Sabut rotan Rumah yang admin kunjungi ini adalah rumah sederhana, hampir tanpa sekat. Ada dua keluarga yang hidup di rumah yang sangat sederhana ini. Di ruangan ini sang ibu menidurkan bayinya di ayunan, di ruangan ini juga rotan-rotan yang sedang diolah diletakkan, di ruangan ini juga sang kakek beristirahat di lantai. Dari proses pengolahan rotan ini, ada juga hasil sampingannya yaitu sabut rotan yang bisa digunakan untuk mandi. Dijual per kilo Rp 5.000.

Rotan Kapuas diekspor ke Jepang

Gambar
Anyaman rotan yang akan diekspor ke Jepang Anyaman rotan UD. Nabil Reihan Rotan sudah sejak lama diekspor ke Jepang. Namun sampai sekarang, ekspor ini masih dilakukan oleh pihak lain yang berada di Kalimantan Selatan. Hal ini karena perusahaan yang bisa mengekspor harus berbentuk PT. Pihak Jepang biasanya meminta dibuatkan sampel sesuai dengan gambar yang mereka miliki. Setelah sampelnya dikirim dan disetujui oleh pihak Jepang, barulah anyaman rotan tersebut diproduksi secara masal. Sebenarnya anyaman rotan diatas masih dalam bentuk dasarnya. Ketika nanti sampai di Jepang, masih akan dilapis lagi dengan bahan lain dan dikasih gantungan. Jadi bila kita mampu membuat produk dengan kualitas yang lebih baik, tentu harganya pun akan lebih tinggi.

UD. Nabil Reihan Rotan

Gambar
Hiasan sepeda dari rotan Usaha Daerah ini terletak di Jl. Durian RT 01 Pulau Telo Baru, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas. Telepon yang dapat dihubungi adalah Ibu Salasiah (082156209700) dan Bapak Slamet (082158924147). Tempat sampah kering dari rotan Ibu Salasiah sudah sejak kecil menganyam rotan. Sejak 8 tahun yang lalu beliau melihat bahwa bagian dalam rotan yang sering dibuang sebenarnya bisa dimanfaatkan. Sejak saat itu beliau mulai membuat berbagai macam perkakas dari "hatinya rotan". Tempat sampah kering dari rotan Bentuk-bentuk kerajinan rotan yang dihasilkan dari "hatinya rotan" ini ada yang berupa tempat tisu, tempat "aqua gelas", tempat sampah kering dengan berbagai macam bentuk, ada yang berbentuk katak, ada yang berbentuk Doraemon, ada yang berbentuk gajah. Helm yang dilapis rotan (koleksi pribadi) Suami istri ini mampu menyelesaikan satu sampai tiga bentuk kerajinan yang sederhana  (tempat sampah kering bentuk katak) dalam

Karya Terakhir Seorang Perajin Rotan

Gambar
Tas diatas merupakan salah satu dari empat karya terakhir dari seorang nenek perajin rotan. Karena usia beliau yang sudah lanjut, beliau tidak lagi memproduksi kerajinan tangan dari rotan. Kerajinan tangan ini merupakan keahlian yang diturunkan secara turun temurun. Anak-anak belajar dari orang tua mereka. Mereka biasanya melihat orang tuanya menganyam rotan, kemudian mereka mencobanya. Dari hari ke hari, jumlah perajin rotan makin menurun, hal ini diakibatkan karena kerajinan ini kurang menjanjikan penghasilan yang memadai. Untuk menghasilkan satu kerajinan rotan diperlukan waktu beberapa hari sampai beberapa minggu. Sedangkan nilai jualnya sangat rendah, sehingga sangat tidak sebanding dengan waktu yang mereka habiskan. Pemerintah daerah sudah mengupayakan pemasaran kerajinan ini dengan membuat Pusat Oleh-Oleh Kabupaten Kapuas , namun hasilnya kurang menggembirakan. Saat ini, lokasi penjualan souvenir yang masih banyak dikunjungi turis adalah Toko Souvenir Antik , Toko Souveni

Mama Yana Promosi Produk Kapuas di Bali

Gambar
Foto diatas adalah header dari situs mamayana.com . Sesuai dengan namanya, maka nama dari pemilik toko ini adalah Mama Yana. Beliau adalah orang Kapuas yang sekarang sedang berusaha di Bali tepatnya di Mama Yana Art Shop. Beliau menjual berbagai kerajinan dari purun dan rotan. Untuk tas dari purun beliau memesan dari Amuntai sedangkan untuk tas rotan beliau menggunakan produk dari Pulau Telo dan dari pengumpul kerajinan rotan. Ketika cucu beliau, Teguh, bercerita tentang pengalamannya ketika menjaga toko neneknya, para turis banyak yang bertanya tentang berapa lama tas tersebut dibuat dan mereka seringkali membeli tanpa menawar harganya. Upaya ini patut didukung oleh berbagai pihak, sehingga produk-produk lokal Kapuas bisa mendunia. 

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan