Konsolidasi Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSAD) 2024

Gambar
  Pada hari Kamis, 25 April 2024 bertempat di Hotel Santika dilaksanakan Konsolidasi ARSADA - RSD Se-Indonesia dengan tema Strategi Pelayanan Farmasi dan Regulasi Pajak di Rumah Sakit Daerah. Dr. dr. Slamet Riyadi menyampaikan sambutan dari ARSADA tentang berbagai asumsi yang harus diantisipasi sebagai berikut: 1. Pemerintahan Baru. Potensi dampaknya kepada rumah sakit daerah. Kepala daerah baru (periode baru) DPRD Baru (periode baru) Posisi / kedudukan direktur rumsah sakit daerah Hubungan Pemda dengan rumah sakit daerah Kebijakan Pemda tentang uang, sarana prasarana dan sumber daya manusia Konsistensi pelaksanaan BLU/BLUD 2. Kefarmasian. Kepmenkes HK.01.07/Menkes/503/2024. Nilai klaim harga obat program rujuk balik; obat penyakit kronis di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut, obat kemoterapi, dan obat alteplase. Potensi dampak kepada rumah sakit daerah: Output: Mutu Layanan Kefarmasian meningkat Konsolidasi katalog elektronik sektoral kementerian kesehatan Penataan formulari

Hikmah dibalik puasa - Muhammad Nashiruddin Al-Albaani

Puasa diwajibkan dalam rangka membuat seorang Muslim semakin dekat kepada Allah dan meningkatkan takwa kepada-Nya. Sebagaimana shalat yang tujuannya tidak hanya melaksanakan rukun dan syaratnya saja, tetapi dia juga harus memperhatikan tujuan dan hikmah mengapa Allah mewajibkan shalat lima waktu kepada mereka, siang dan malam. Allah berfirman dalam Surat Al-Ankabut, 29: 45 yang artinya: "Sesungguhnya, shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar ..." Jadi shalatnya seorang Muslim diterima oleh Allah sesuai dengan seberapa banyak hal tersebut mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar.

Rasulullah SAW merujuk masalah shalat ini dalam hadits sahih, dimana beliau bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba shalat dan tidak ada yang ditulis baginya kecuali sepersepuluh, sepersembilan, seperdepalan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, setengah darinya," dan beliau berhenti disana. Hal ini mengindikasikan bahwa shalat yang sempurna sangat sulit dilakukan seorang Muslim. Yang terbaik diantara mereka adalah orang yang dicatat setengah dari shalatnya kemudian sampai sepersepuluhnya.. Itupun kalau shalatnya diterima oleh Allah SWT. 

Terkait dengan puasa Rasulullah SAW bersabda, "Betapa banyak orang yang berpuasa tapi dia tidak mendapatkan kecuali lapar dan dahaga dari puasanya, " Mengapa? Karena dia tidak pernah berhenti dari apa yang dilarang oleh Allah SWT. Dia hanya membatasi dirinya pada apa-apa yang membatalkan puasa secara materi. Jadi dia berpikir bahwa dia sedang berpuasa. Tentang orang yang demikian kita katakan, "Dia berpuasa tapi tidak berpuasa." Dia berpuasa hanya dengan menahan dari dari apa-apa yang membatalkan puasa secara materi tetapi dia tidak berpuasa karena dia tidak menahan dirinya dari apa-apa yang membatalkan puasa secara abstrak. Itulah sebabnya beliau bersabda, "Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga dan berapa banyak orang yang shalat tidak mendapatkan apa-apa kecuali kurang tidur dan kelelahan karena shalat."

Kita berharap semoga Allah SWT menginspirasi kita untuk menghindari kedua hal yang membatalkan puasa, yang bersifat materi dan bersifat abstrak. Semoga Allah SWT menginspirasi kita untuk melaksanakan shalat yang diterima oleh-Nya, shalat yang mencegah perbuatan keji dan mungkar. 

Sumber: The Wisdom Behind Fasting

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan