Konsolidasi Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSAD) 2024

Gambar
  Pada hari Kamis, 25 April 2024 bertempat di Hotel Santika dilaksanakan Konsolidasi ARSADA - RSD Se-Indonesia dengan tema Strategi Pelayanan Farmasi dan Regulasi Pajak di Rumah Sakit Daerah. Dr. dr. Slamet Riyadi menyampaikan sambutan dari ARSADA tentang berbagai asumsi yang harus diantisipasi sebagai berikut: 1. Pemerintahan Baru. Potensi dampaknya kepada rumah sakit daerah. Kepala daerah baru (periode baru) DPRD Baru (periode baru) Posisi / kedudukan direktur rumsah sakit daerah Hubungan Pemda dengan rumah sakit daerah Kebijakan Pemda tentang uang, sarana prasarana dan sumber daya manusia Konsistensi pelaksanaan BLU/BLUD 2. Kefarmasian. Kepmenkes HK.01.07/Menkes/503/2024. Nilai klaim harga obat program rujuk balik; obat penyakit kronis di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjut, obat kemoterapi, dan obat alteplase. Potensi dampak kepada rumah sakit daerah: Output: Mutu Layanan Kefarmasian meningkat Konsolidasi katalog elektronik sektoral kementerian kesehatan Penataan formulari

Bincang-bincang dengan Bapak Erliansyah (Ketua Sanggar Tari Tingang Menteng Panunjung Tarung)

Courtesy of Erliansyah Narpan M Apol, Amd
Perbincangan ini berlangsung di rumah adat, Jl. Melati, Kuala Kapuas pada pukul 10.30 - 11.15 WIB. Kunjungan ke sanggar ini menindaklanjuti kunjungan ke rumah betang yang lalu dan juga menanggapi komentar di Facebook tentang sanggar ini.

Ketika admin sampai ke sanggar ini, mereka sedang latihan Tari Tabuk Tiwah, sebuah tarian yang menggambarkan tentang pesta yang diselenggarakan setelah selesainya ritual tiwah.

Latihan tari Tabuk Tiwah
Tarian ini hanya menggambarkan sebagian saja dari prosesi tiwah. Latihan ini dilakukan sebagai persiapan penampilan di Bali pada akhir September ini. Dalam kegiatan di Bali nanti sanggar ini akan menampilkan tiga buah tarian yaitu Tari Tabuk Tiwah, Tari Sababuka dan Tari Mandau.

Tari Sababuka menggambarkan sifat orang dayak yang ramah dan suka menolong. Tapi karena sifat malu-nya mereka menolong orang dengan menggunakan topeng yang disebut sebagai "sabuka". Tarian ini pernah ditampilkan di Istana Negara dalam acara Coffee Morning yang diikuti oleh bapak presiden beserta ibu dan semua duta besar negara sahabat yang berada di Indonesia. Sanggar ini merupakan sanggar pertama dari Kalimantan yang pernah mendapat kehormatan untuk tampil di istana negara.

Sanggar tari ini awalnya bernama Tingang Menteng. Setelah pendiri dari sanggar ini meninggal dunia pada tahun 1986, sanggar ini sempat vakum. Baru pada tahun 2002 sanggar ini kembali tampil dengan nama baru Tingang Menteng Panunjung Tarung. Sanggar ini dibina oleh pemerintah daerah, khususnya oleh Ibu Bupati dan Ibu Sekda Kapuas. Meskipun demikian sanggar ini tetap menjalin hubungan dengan berbagai "event organizer" di seluruh nusantara untuk melihat berbagai peluang untuk bisa memperkenalkan tarian khas Kalteng kepada dunia.

Sanggar yang diketuai oleh Bapak Erliansyah Narpan M Apol, Amd, ini berhadap peran Pemerintah Daerah dalam pembinaan seni tari di Kabupaten Kapuas bisa lebih besar lagi mengingat kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk melestarikan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Kapuas.

Komentar

  1. yandi n dandy forever16 Desember, 2010 15:23

    asyik kebali............horeeeeeeeee

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan