Allah Akan Terus Memilih dan Mengajarkanmu: Refleksi Kisah Nabi Yusuf AS

Gambar
Ceramah inspiratif Ustadz Nouman Ali Khan mengangkat kisah Nabi Yusuf AS sebagai pelajaran hidup yang relevan dan membumi. Dalam ceramah tersebut, beliau mengajak kita memahami bahwa setiap ujian hidup adalah sarana untuk tumbuh, bukan untuk terpuruk dalam identitas sebagai korban. Kisah Dimulai dari Mimpi Ketika Yusuf kecil menceritakan mimpinya kepada sang ayah, Nabi Ya’qub AS, sang ayah tidak hanya memahami makna mimpi itu sebagai tanda kenabian, tetapi juga memberikan nasihat penting: "Jangan ceritakan kepada saudara-saudaramu." Mengapa? Karena ayahnya tahu, Yusuf akan menghadapi ujian besar, termasuk kecemburuan dan niat jahat dari saudara-saudaranya. Ujian yang Terus Datang Yusuf AS menghadapi serangkaian peristiwa traumatis: dikhianati, dibuang ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dan dipenjara. Namun yang luar biasa, Yusuf tidak pernah menyebut dirinya sebagai korban. Ia justru melihat semua itu sebagai proses pembelajaran. Inilah makna dari pesan sang ayah:...

Bangkit Dengan Kekayaan Mental - Andrie Wongso


Pada hari Rabu, 22 Juni 2011, bertempat di Aula Pemda Kabupaten Kapuas, Andrie Wongso menyampaikan seminar motivasi kepada para pegawai negeri sipil. Beliau menyampaikan bahwa kemajuan suatu negara tidak bebergantung pada umur negara tersebut. India dan Mesir sudah berumur lebih dari 2000 tahun tetapi mereka tetap miskin sampai saat ini. Sebaliknya Singapura, Australia, Kanada dan Selandia baru berumur kurang dari 150 tahun tetapi saat ini dikelompokkan sebagai negara maju.

Kemajuan suatu negara juga tidak dipengaruhi oleh sumber daya alam yang dimilikinya. Contohnya Jepang, wilayahnya tidak cukup untuk pertanian dan peternakan tapi mereka bisa menjadi negara maju. Begitupun dengan Swiss, sebuah negara kecil yang hanya 11% daratannya yang bisa ditanami. Tapi dia bisa mengolah susu kualitas terbaik. Selain itu mereka juga merupakan negara pembuat coklat terbaik di dunia tanpa memiliki perkebunan coklat.


Masalah kita adalah pada mentalitas. Kita miskin mental yang meliputi: malas, loyo, tidak disiplin, takut tantangan, banyak mengeluh, takut perubahan, sulit beradaptasi, tidak bertanggung jawab, iri, dengki, tidak jujur, tidak percaya diri, tidak punya dedikasi, cepat puas diri, pesimis, apatis dan lain-lain.

Orang-orang gagal yang berani menatap kegagalannya dengan kepala tegak, siap belajar dan berusaha, berusaha dan belajar lagi! Bangkit dan bangkit lagi adalah mereka yang telah siap menjadi dewasa dan sukses secara utuh (Andrie Wongso).


Hidup adalah proses belajar dan berjuang tanpa batas (Andrie Wongso)


Beliau menyampaikan bahwa sukses butuh: Keberanian, Komitmen, Perjuangan, Pengorbanan, Keuletan dan Kegigihan.

Untuk bisa bangkit, kita harus:

  • berani memastikan target
  • berani mulai melangkah
  • berani memperjuangkan sampai sukses
Sama seperti juara lomba lari gawang, agar kita bisa sukses dalam perjuangan, kita harus mampu dan berani melewati setiap penghalang yang menghadang.

Kalau anda lunak terhadap diri anda, kehidupan akan keras terhadap anda. Tetapi kalau anda keras terhadap diri anda, kehidupan akan lunak terhadap anda. 

Semua itu harus dibingkai dengan kekuatan do'a.

Situs resmi beliau adalah: AndrieWongso.com

Komentar

  1. Bagus ada kegiatan-2 motivasi seperti ini yang dilakukan oleh pemda, malahan lebih bagus lagi untuk perbaikan mental agar tidak korupsi, terutama pada pengguna anggaran, PPK, Panitia lelang, kontraktor dan konsultan, dalam bidang pengadaan barang/jasa ini kelihatanya masih belum bersih dari mental koruptor.

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan memberikan komentar terhadap tulisan kami!

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas