Postingan

Israel dalam Krisis: Faktor-Faktor yang Menempatkan Negara Ini dalam Masalah Besar

Gambar
Israel saat ini menghadapi masalah besar akibat berbagai faktor yang timbul dari konflik yang terus berlangsung dengan Palestina, terutama dengan Hamas di Gaza. Berikut adalah poin-poin utama yang menjelaskan mengapa Israel berada dalam situasi yang sangat sulit: Tuduhan Pembersihan Etnis dan Apartheid Opsi Israel untuk mengelola dinamika populasi dalam wilayah Greater Israel (termasuk Gaza dan Tepi Barat) sangat terbatas. Israel tidak bisa menjadi negara demokratis yang lebih besar atau mewujudkan solusi dua negara yang layak. Pilihan yang tersisa adalah apartheid, yang saat ini sedang dipraktikkan menurut laporan organisasi seperti Amnesty International, atau pembersihan etnis, yang diduga sedang diupayakan Israel dengan membuat Gaza tidak layak huni dan membunuh banyak warga Palestina. Kebuntuan Militer Meskipun melakukan upaya militer besar-besaran, Israel belum mampu mengalahkan Hamas secara tegas. Kelompok ini terus beroperasi dan melancarkan serangan, menciptakan ancaman keamana

Kubah Masjid Agung Al Mukarram hampir selesai

Gambar
Kubah Masjid Agung Al Mukarram pada malam hari Kubah Masjid Agung Al Mukarram hampir selesai dibangun. Bila kubah ini sudah selesai, maka masjid ini sudah bila digunakan sebagai tempat shalat lima waktu, sambil menunggu pembangunan dinding masjid serta lantai dilaksanakan. Hal ini perlu dipertimbangkan mengingat ruang yang tersedia sekarang untuk shalat sangat sempit sekali, sehingga akhirnya banyak jama'ah yang mencari masjid alternatif untuk melaksanakan shalat Jum'at, apalagi sekarang adalah musim hujan. Dengan dimanfaatkannya lantai dasar masjid ini sebagai tempat shalat, maka bangunan lama sudah dapat dirubuhkan seluruhnya, jadi bangunan masjid baru ini secara utuh bisa disaksikan dari Jalan Tambun Bungai. 

Musim Langsat Tanjung

Gambar
Deretan penjual Langsat Tanjung di Jalan Melati Musim rambutan belum berakhir, tapi musim langsat Tanjung sudah dimulai. Orang yang menjual langsat ini dapat kita lihat bukan cuma di pasar tradisional, tapi juga dapat kita lihat di sepanjang Jalan Melati Kuala Kapuas. Para pedagang ini membuat tempat berjualan dadakan dengan payung dan meja buah. Mereka tampak berderet di seberang Puskesmas Melati. Pemandangan ini dapat kita saksikan setiap tahun di jalan ini pada musim langsat. Pada jam istirahat siang dan pada jam pulang kerja di sore hari, pedagang ini ramai dikunjungi oleh para pembeli. 

Pembuat Bungkus Ketupat

Gambar
Ibu pembuat bungkus ketupat ini membuat sekitar 200 buah sehari. Dalam sehari kadang-kadang dia bisa mendapatkan uang sekitar 15-25 ribu rupiah. Satu buah bungkus ketupat ini dijual dengan harga Rp 200. Modal yang diperlukan untuk membuat sebuah bungkus ketupat adalah Rp 25. Nenek yang hanya mempunyai satu orang anak ini menghidupi keluarga sendiri, karena beliau sudah ditinggal suami. Bahan baku pembuatan bungkus ketupat ini berasal dari Desa Sei Teras, Kecamatan Kapuas Kuala. Beliau menitipkan kepada orang yang datang dari sana setiap dua minggu sekali. Beliau sudah berada di pasar Kuala Kapuas sejak pukul 05.30 WIB, dengan menggunakan bagian depan pertokoan yang belum buka di Jalan Mawar.

Buah-buahan di Pasar Kuala Kapuas

Gambar
Langsat Tanjung Pasar Kuala Kapuas memiliki beraneka ragam buah-buahan yang diperjualbelikan. Buah-buahan ini didatangkan dari berbagai penjuru desa di Kabupaten Kapuas dan juga dari luar daerah. Berikut ini adalah foto-foto buah-buahan yang terdapat di Pasar Kuala Kapuas, Jalan Mawar:

Bedah Artikel: Imunisasi Siasat Yahudi Lumpuhkan Generasi

Gambar
Pada hari Minggu, 25 Desember 2011 bertempat di Jalan Mawar No. 10, Kuala Kapuas, Ikatan Da'i Indonesia Kabupaten Kapuas menyelenggarakan kegiatan Bedah Artikel dari Tabloid Bekam yang berjudul Imunisasi Siasat Yahudi Lumpuhkan Generasi. Materi ini disampaikan oleh dr. Jum'atil Fajar. Topik pertama yang dibahas adalah apakah bakteri atau virus yang dilemahkan tersebut berbahaya bagi tubuh? Pemateri memutarkan video diatas yang menggambarkan pertama kalinya vaksin ditemukan oleh Edward Jenner, seorang dokter yang bekerja di pedesaan. Beliau melihat bahwa orang-orang yang pernah menderita penyakit Cowpox tidak menderita Smallpox (Cacar). Beliau lalu melakukan percobaan dengan menyuntikkan seorang anak yang sehat dengan serum yang mengandung Cowpox, kemudian setelah penyakitnya timbul dan sembuh, lalu disuntikkan serum yang mengandung Smallpox, ternyata anak tersebut kebal terhadap Smallpox. Hal ini menjadi awal dari dikembangkannya vaksin untuk melawan Cacar.

Kaskuser Divisi Kapuas

Gambar
Bila kita masuk ke KASKUS (The Largest Indonesian Community) kemudian mengetikkan kata "kapuas" di mesin pencarinya, maka anda akan menemukan berbagai "thread" tentang Kabupaten Kapuas. Berdasarkan informasi yang admin peroleh dari AmatOke (Aktivis Regional Kalteng) berikut ini adalah beberapa "thread" tentang Kabupaten Kapuas: Kaskuser Divisi Kapuas Bicara Tentang Kabupaten Kapuas: Informasi dan Kabar Berita (Update) Kuala Kapuas dan Sekitarnya Mengingat cukup aktif-nya reply dari kaskuser di Kapuas, sekarang Divisi Kapuas sudah memasuki "Part 2". Menurut pantauan admin pada hari ini, jumlah "post"-nya sudah mencapai 5406 dengan 271 halaman. Kaskus merupakan media yang cukup efektif untuk mempromosikan Kabupaten Kapuas kepada dunia. Para kaskuser ini tidak hanya bermain di dunia maya, mereka juga punya berbagai aksi nyata di lapangan sebagaimana yang kita lihat pada video diatas dan juga pada posting berikut ini: Gatherin

Aneka Camilan Istimewa Produksi KUB Mandiri

Gambar
Kripik pisang produksi KUB Mandiri KUB Mandiri beranggotakan Ibu Yati dan Santi. Santi yang pada mulanya merintis pembuatan aneka camilan ini sejak 3 tahun yang lalu dengan bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas. Aneka camilan tersebut meliputi: Kripik Pisang Kripik Tempe Kripik Singkong Kripik Sukun Peyek Kacang Kripik Bawang Krupuk Kentang Stik Bawang Aneka camilan ini sudah memiliki nomor ijin yaitu P-IRT No. 2046203000054 / 214620302054. Saat ini untuk di Kuala Kapuas, Ibu Yati yang memproduksi aneka camilan diatas. Saat ini dalam waktu seminggu sampai sepuluh hari Ibu Yati memproduksi sekitar 100 bungkus aneka camilan diatas dan diletakkan di berbagai toko di Kuala Kapuas. Bila ingin mengetahui lebih lanjut atau ingin memesan camilan diatas dapat menghubungi Ibu Yati, Jl. Pemuda No. 50, Kuala Kapuas. Nomor handphone beliau adalah 081345534037.

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan