Menghargai Kekayaan Alam yang Sering Kita Lupakan

Gambar
Semak-semak di Jalan Jendral Sudirman, Kuala Kapuas Di tengah upaya kota-kota besar di seluruh dunia untuk menghijaukan kembali ruang-ruang mereka, kita yang hidup di tempat-tempat kaya akan alam seperti Kalimantan sering kali lupa bahwa apa yang kita miliki adalah sesuatu yang begitu berharga. Ketika kita melihat vegetasi liar dan keanekaragaman tumbuhan di sekitar kita, mungkin terlintas keinginan untuk “merapikan” atau mengubahnya menjadi lebih teratur. Namun, justru di sinilah letak keistimewaan yang sering dirindukan oleh mereka yang tinggal di kota-kota besar. Di kota besar, orang-orang berjuang untuk menanam pohon dan mengembalikan sedikit nuansa hijau yang hilang. Sementara di Kalimantan, kita sudah dikelilingi oleh kekayaan alam ini setiap hari. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa melihat ini sebagai aset yang harus dijaga, bukan dihilangkan. Dengan menyadari bahwa setiap semak dan pohon liar adalah bagian dari ekosistem yang seimbang, kita bisa belajar untuk lebih meng...

Pelatihan Jumantik Puskesmas Lamunti

Pada hari Rabu, 8 Mei 2013 bertempat di Puskesmas Lamunti dilakukan kegiatan Pelatihan Juru Pemantau Jentik. Enam dari sebelas peserta hadir dalam pelatihan tersebut. Sebagian peserta tidak datang karena pagi hari tersebut hujan deras. Pelatihan ini dibuka oleh Drs. Aswan, M.Si, Camat Mantangai. Narasumber pelatihan ini adalah dr. Tri Setyautami, MPHM (Kepala Seksi Bimdal P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas), Heni (Petugas Kesehatan Lingkungan Puskesmas Lamunti) dan Sri Fatimah (Petugas Gizi Puskesmas Lamunti).

Dalam sambutannya Pak Camat menyambut baik kegiatan ini, karena tanpa peran serta masyarakat penyakit Demam Berdarah (DBD) akan sulit dikendalikan. Penyakit DBD sangat terkait dengan perilaku manusia yang tidak disadari menciptakan lingkungan yang disukai oleh nyamuk DBD untuk berkembang biak. Misalnya membuang sampah sembarangan, menumpuk barang-barang bekas, membiarkan air tergenang, tidak menutup tempat-tempat penampungan air, dan sebagainya. Jadi penting untuk mengubah perilaku menuju Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Sebelumnya Puskesmas Lamunti sudah memiliki 4 orang kader Jumantik dari 4 desa yang direkrut tahun 2012. Kali ini direkrut 11 orang kader Jumantik baru dari 11 desa lainnya. Perekrutan dan pelatihan kader Jumantik ini adalah sebagai upaya melibatkan dan memberdayakan masyarakat dalam pengendalian Demam Berdarah (DBD). Kecamatan Mantangai khususnya di wilayah kerja Puskesmas Lamunti, tahun 2012 lalu cukup banyak masyarakat di sana yang sakit DBD.Tanpa keterlibatan aktif masyarakat sendiri, penyakit DBD akan sulit dikendalikan. Tugas dari Kader Jumantik adalah melakukan pemeriksaan rutin jentik di rumah warga serta ikut melaksanakan penyuluhan tentang pentingnya 4M Plus sebagai langkah pencegahan efektif DBD.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Kode Pos di Kabupaten Kapuas