Postingan

Menampilkan postingan dengan label Story from Thai

📰 AstraCoin: Proyek Kripto Baru yang Sedang Mencuri Perhatian

Gambar
  Kapuas, 15 April 2025 – Dalam beberapa minggu terakhir, komunitas kripto internasional mulai ramai membicarakan sebuah token baru bernama AstraCoin (ATC) . Token ini menjadi perbincangan karena diklaim akan meluncurkan fitur-fitur terintegrasi dalam platform World App milik Worldcoin, dan akan segera melakukan launching resmi pada 1 Mei 2025 mendatang . Perkembangan komunitasnya cukup cepat: Jumlah pemegang token (holders) telah meningkat menjadi lebih dari 610 wallet . Grup Telegram resminya telah diikuti oleh lebih dari 3.500 pengguna dari berbagai negara. AstraCoin telah tersedia dalam bentuk Mini App di World App , dan saat ini sedang membuka masa whitelist bagi calon pendukung awal (early supporters), yang akan ditutup dalam 3 hari ke depan. 🔍 Apa Itu AstraCoin? AstraCoin adalah token berbasis teknologi blockchain yang mengklaim akan menghadirkan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) melalui integrasi aplikasi mini di World App. Selain itu, pengemba...

One Billion Trees Plantation in Thailand

Gambar
Hutan bakau sangat penting untuk kelestarian ekosistem pantai. Di beberapa tempat, masyarakat menyadari pentingnya hutan bakau ini, sehingga mereka bersemangat untuk menanam bakau. Seperti yang saya lihat di salah satu hutan bakau di Thailand ini, penduduknya berperan aktif menanam  bakau. Mula-mula hanya sedikit, kemudian meluas hingga mengundang perhatian pemerintah serta pihak kerajaan. Akhirnya semua mendukung. Bahkan putri raja pun (Putri Mahacakri Sirindorn) pernah juga berkunjung ke sini, tidak canggung dengan lumpur. Akhirnya, tempat itu menjadi salah satu hutan bakau yang dilindungi dan dilestarikan. Saya berkesempatan untuk menanam 5 bibit tanaman bakau. Agak susah, karena penuh lumpur. Tanpa sepatu atau sandal, kami nyemplung dan menanam sebanyak yang kami bisa. Di sekitar kami juga banyak kera. Mereka berebutan saat kami beri pisang. Ini pengalaman pertama dalam hidup saya menanam bakau. Mudah-mudahan kita juga bisa menanam banyak bakau di Lupak untuk kelestarian ala...

Oleh-oleh dari Kota Muangklang “Low Carbon City” di Thailand

Gambar
Kota Muangklang terkenal dengan prestasinya dalam mengupayakan kota yang ramah lingkungan di bawah komando sang walikota yakni Bapak Somchai Chariyacharoen. Bersama Bapak Walikota Muangklang di depan  trem berbahan bakar gas alam Apa saja yang bisa kita pelajari? Kota ini menerapkan manajemen pengelolaan sampah secara terpadu. Dengan modal hanya 1,000 euros (Rp 11.718.919 - kurs 10 Desember 2010), mereka membangun sentra  pengolahan sampah sederhana, yakni menggunakan semacam ban berjalan ( conveyer belt) untuk memilah-milah sampah padat. Sampah padat tidak dibakar, tapi diletakkan di atas ban berjalan, dan dipilah-2 oleh pekerja, mana sampah yang masih bisa didaur ulang, mana yang tidak. Mereka memisahkan sampah organic (misalnya sayuran, kulit buah) dan non organic misalnya plastic, kardus bekas minuman kotak, kaleng minuman dan sebagainya. Sampah organic diolah kembali menjadi pupuk, kompos atau EM (effective micro-organism). Sampah non organic yang masih bisa didaur...

Bagaimana orang Thai mengemas jajanan?

Gambar
Menarik ketika memperhatikan bagaimana orang Thai mengemas jajanan. Jenis jajanan mereka umumnya sama dengan orang Indonesia, bahan dasarnya tepung, pakai gula, dan lain-lain. Yang berbeda adalah ketika menyajikan jajanan mereka sangat kreatif. Umumnya jajanan dikemas dalam plastik sedemikian rupa sehingga menarik. Plastiknya bukan seperti plastik untuk tepung /gula 1 kilo, tapi plastik yang jika dibuka dan diisi makanan dan diberdirikan, tidak jatuh. Setelah itu, label makanan di-sematkan dengan stapler. Labelnya unik, berwarna-warni, kadang kertasnya mirip renda. Tidak pernah saya jumpai di sini membungkus makanan dengan plastik kresek warna hitam. Jajanan yang tidak dibungkus plastik juga disajikan dalam kemasan menarik. Contohnya seperti pada gambar di atas. Jajanan apem ditaruh di atas daun pisang yang dibentuk seperti mangkok. Jadi tidak diletakkan begitu saja di atas daun pisang. Bagaimana? Boleh juga untuk dicontoh ya?

Kantin besar di Mahidol University

Gambar
Ada banyak kantin di Mahidol University. Yang paling besar adalah MU canteen, kami sering menyebutnya dengan Big Canteen. Kantin ini besar dan luas. Hampir mirip hangar pesawat terbang (garasinya pesawat terbang). Tiap hari banyak mahasiswa makan di sini. Di sana juga banyak penjual makanan, seperti yang tampak pada gambar di atas. Macam-macam yang dijual, mulai dari es, buah, cemilan, makanan dan minuman ringan, nasi, mie goreng, makanan vegetarian, dan ada juga yang menjual makanan untuk muslim (halal food). Harga nasi + sayur dan lauk cukup murah , maklum harga mahasiswa. Saya biasa makan nasi + sayur + lauk seharga 20-25 baht (Rp 6000-7500). Kata Pudek III Graduate Faculty, memang MU punya kebijakan untuk menyediakan harga makanan yang murah bagi para mahasiswa. Asyiiik... dah!! Sebelum makan, jangan lupa cuci tangan dulu. Sudah disediakan sarana cuci tangan lengkap dengan sabun cairnya. Kalau sudah selesai makan, piringnya harap dibawa ke tempat penyimpana...

WC Umum di Pom Bensin

Gambar
Toilet di pompa bensin Pompa bensin Sarana WC di tempat-tempat umum di Thailand rata-rata cukup bersih. Contohnya di pom bensin ini, sarana WC nya cukup bersih. Ada petugas piketnya kali ya? Wastafel di pompa bensin

Sarana pembuangan sampah di Mahidol University

Gambar
Lingkungan sehat penting untuk kita jaga. Karena itu, di Mahidol University disediakan banyak tempat sampah terpisah untuk berbagai jenis sampah, seperti yang tampak di samping ini. Dari kiri ke kanan masing-masing adalah tempat sampah untuk : Food waste only (hanya sampah makanan) Plastic bottles (botol plastik) Paper and paper container (kertas dan kantong kertas) Plastic containers and straws (wadah plastik dan sedotan) Biodegradable containers and biodegradable plastic bag (wadah dan kantong plastik yang dapat didaur ulang) Other (lain-lain) Saya yang belum terbiasa begini, akhirnya tiap mau buang sampah mikir dulu "Mmm, ditaruh di mana ya sampah saya ini?" He he he... tapi, nggak apa-apa kog. Untuk menjadi baik, memang kita harus dipaksa. Kalau terbiasa tidak ada aturan, jadinya berantakan. Betul nggak?

Sarana olahraga di Mahidol University

Gambar
Di sini ada fakultas yang khusus mempelajari olahraga. Nah, di sekitar fakultas tersebut disediakan berbagai macam sarana olahraga seperti lapangan basket, lapangan volley, lapangan bulu tangkis, lapangan tennis, senam aerobik, kolam renang, juga sarana olahraga statis seperti yang terlihat pada gambar di samping ini. Biasanya sore hari banyak mahasiswa yang olahraga di sini. Pertama kali melihat, saya kira sarana bermain anak-anak TK, karena semua alat dicat warna-warni. Eh, ternyata sarana olahraga statis! Wah, kesempatan nih, mencoba berbagai alat yang ada, gratis lagi! Karena jarang olahraga, pertama kali mencoba betis langsung pegel nggak ketulungan. Ampuuun....! Tapi lama-lama jadi terbiasa, asyik deh! Wah jadi ingat semboyan : Mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.

Sarana pendukung bersepeda di Manidol University

Gambar
Sarana untuk penunggang sepeda tersedia di sini. Semua ruas jalan terbagi dua, satu sisi untuk jalur sepeda dan pejalan kaki, dan sisi lainnya untuk jalur mobil dan sepeda motor. Gambar di samping ini menunjukkan sisi kiri untuk jalur sepeda dan sisi kanan untuk jalur mobil. Nah, kalau seperti ini tidak perlu khawatir berjalan kaki dan bersepeda, Insya Allah amaaannn.... Siip dah ! Selain itu, di jalur sepeda juga ada gambar sepedanya lho seperti tampak di gambar sebelah kanan ini. Wah rajin sekali ya, melukis gambar sepeda di atas jalan aspal. Boleh juga tuh idenya...! Nah, ini rambu-rambu yang khusus untuk mendukung pejalan kaki dan penunggang sepeda. Saya sempat geli sendiri, karena gambar yang ada di situ adalah gambar perempuan, anak-anak dan sepeda yang boleh lewat jalur khusus ini. Sedangkan laki-laki yang naik sepeda motor tidak boleh lewat. Kalau laki-laki naik sepeda boleh nggak lewat sini? Terus kalau ada satu keluarga, bapaknya disuruh naik motor tapi nggak boleh le...

Sarana transportasi umum di Mahidol University

Gambar
Ini sepeda Mahidol University (MU), warnanya putih. Jika kita menemukan sepeda ini di mana saja di lingkungan kampus, kita boleh memakainya karena ini sepeda milik bersama (public bicycle). Siapa saja boleh memakainya, tapi tidak boleh jadi hak milik pribadi, tidak boleh dibawa keluar kampus, tidak boleh mengubah/menambah asesories apapun, termasuk mengubah warnanya. Semua mahasiswa di sini umumnya pakai sepeda di dalam kampus. Tidak heran jika di tiap fakultas berderet-deret sepeda diparkir di depan halamannya. MU juga menyediakan sarana parkir sepeda, sehingga semua sepeda diparkir dengan rapi. Gambar di samping adalah parkir sepeda di depan Enginering Faculty. Bisa dibayangkan, calon-calon sarjana teknik di kampus ini mereka pakai sepeda! Sepedanya rata-rata sederhana, seperti sepeda mini adik-adik kita di SMP. Sepeda model Polygon, United, dll yang pakai gigi sangat jarang saya temui di sini. Jadi umumnya mahasiswa di sini pakai sepeda yang murah meriah, he he he.... Murah, ...

Mengawali program Master Primary Health Care Management

Gambar
Sebagian peserta program Master Primary Health Care Management batch 25, di depan kampus ASEAN Institute for Health Development (AIHD) Mahidol University, Salaya, Thailand. Dari kiri ke kanan : saya (Tri Setyautami*), Rohini (Nepal), Sylvia (Indonesia), Thant (Myanmar), Rahimayanti (Indonesia), Thit (Myanmar), Chansay (Laos), Vera (Indonesia). Masing-masing peserta berpakaian khas dari negaranya. Dari Indonesia, batik atau bahan bermotif khas daerah masing-masing. Saya tentu saja kala itu memakai batik bermotif khas Kalimantan Tengah. Ada staf AIHD yang komentar : "Wow, it's beautiful...!" * Dokter di Puskesmas Melati, Kuala Kapuas yang mendapatkan beasiswa dari Proyek Decentralized Health Services (DHS) II yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB) - Admin

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan