Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sejarah

Israel dalam Krisis: Faktor-Faktor yang Menempatkan Negara Ini dalam Masalah Besar

Gambar
Israel saat ini menghadapi masalah besar akibat berbagai faktor yang timbul dari konflik yang terus berlangsung dengan Palestina, terutama dengan Hamas di Gaza. Berikut adalah poin-poin utama yang menjelaskan mengapa Israel berada dalam situasi yang sangat sulit: Tuduhan Pembersihan Etnis dan Apartheid Opsi Israel untuk mengelola dinamika populasi dalam wilayah Greater Israel (termasuk Gaza dan Tepi Barat) sangat terbatas. Israel tidak bisa menjadi negara demokratis yang lebih besar atau mewujudkan solusi dua negara yang layak. Pilihan yang tersisa adalah apartheid, yang saat ini sedang dipraktikkan menurut laporan organisasi seperti Amnesty International, atau pembersihan etnis, yang diduga sedang diupayakan Israel dengan membuat Gaza tidak layak huni dan membunuh banyak warga Palestina. Kebuntuan Militer Meskipun melakukan upaya militer besar-besaran, Israel belum mampu mengalahkan Hamas secara tegas. Kelompok ini terus beroperasi dan melancarkan serangan, menciptakan ancaman keamana

Entrance to an old non-christian house above Pudjun (Soengai Ringin)

Gambar
Catatan terjemahan: "Pintu masuk ke sebuah rumah orang non-kristen diatas Pujon (Sungai Ringin). Perhatikan anak tangga pada batang kayu ulin yang besar. Benda-benda magis di dekat pintu, termasuk telur buaya yang sangat penting yang diharapkan bisa menjaga terhadap bahaya api. " Bila ada yang ingin memesan atau mencetak gambar-gambar kuno diatas, dapat menghubungi: mission 21 evangelisches missionswerk basel Barbara Frey Näf Missionsstrasse 21, CH-4003 Basel Tel: +41 61 260 23 09; Fax: +41 61 260 22 68 eMail: barbara.frey@mission-21.org http://www.mission-21.org/ http://www.bildungszentrum-21.ch/

Koleksi Foto dr. Vischer tentang Tiwah (1-10)

Gambar

Village on the river

Gambar
Catatan terjemahan: Tempat berlabuh disebut "Batang". Pada batang ini terdapat toilet dan tempat untuk mandi dan mencuci. Bila ada yang ingin memesan atau mencetak gambar-gambar kuno diatas, dapat menghubungi: mission 21 evangelisches missionswerk basel Barbara Frey Näf Missionsstrasse 21, CH-4003 Basel Tel: +41 61 260 23 09; Fax: +41 61 260 22 68 eMail: barbara.frey@mission-21.org http://www.mission-21.org/ http://www.bildungszentrum-21.ch/

Daftar Korban Pembantaian oleh Angkatan Laut Jepang Tahun 1943

Situs The Ulin Memorial Site menceritakan kepada kita bahwa di Lapangan Udara Ulin, dekat Bandjarmasin (Kalimantan Selatan / Indonesia), ditemukan mayat dari para pria dan wanita dari beberapa negara, yang dianiaya, disiksa dan dibunuh oleh Angkatan Laut jepang pada tahun 1943 ketika mereka menunaikan tugasnya sebagai pegawai negeri sipil, dokter dan utusan dari Palang Merah Internasional, guru, pendeta dan lain-lain. Diantara nama-nama tersebut terdapat nama  Mr. dr C.M. (Mattheus) Vischer yang pernah bertugas sebagai dokter di Kuala Kapuas. Adapun nama-nama yang termuat dalam situs tersebut adalah:

Batang - riwayatmu dulu dan kini

Gambar
Batang (1928/1946) Menurut kamus Dayak - Jerman, arti batang adalah  Batang, pohon, rakit dan asal, kepala polisi, kepala. Batang adalah bangunan diatas sungai yang digunakan untuk menambatkan perahu, disana ada tempat untuk buang air kecil dan buang air besar (toilet / WC), dan tempat untuk mencuci atau mandi. Hampir setiap rumah yang terletak di tepi sungai memiliki batang. Batang ini sudah ada sejak dahulu, sebagaimana kita lihat pada gambar diatas. Sampai sekarang fungsi dari batang bagi rumah yang berada di pinggir sungai masih belum tergantikan, sebagaimana kita lihat pada gambar di bawah ini:

Bangunan lain di RS Kuala Kapuas

Gambar
Bangunan yang berdampingan dengan rumah dokter Catatan terjemahan: Pada bangunan ini terdapat fasilitas: laundry, toilet (kamar mandi), ruangan untuk karyawan. Foto ini dibuat diantara tahun 1931/1943. Bila ada yang ingin memesan atau mencetak gambar-gambar kuno diatas, dapat menghubungi: mission 21 evangelisches missionswerk basel Barbara Frey Näf Missionsstrasse 21, CH-4003 Basel Tel: +41 61 260 23 09; Fax: +41 61 260 22 68 eMail: barbara.frey@mission-21.org http://www.mission-21.org/ http://www.bildungszentrum-21.ch/

Masuknya Muhammadiyah ke Kuala Kapuas

Perkembangan Muhammadiyah di Kuala Kapuas berawal dari Alabio. Muhammadiyah Cabang Kuala Kapuas berdiri tahun 1929.  Antara tahun 1926-1929, Muhammadiyah Cabang Kuala Kapuas mendapat kunjungan dari Ahmad Rasyid Sutan Mansur.  Nurul Haq: pergerakan kaum muda di Kuala Kapuas yang hendak mengangkat syi'ar Islam dan meratakannya di Borneo  Sumber: http://muhammadiyahstudies.blogspot.com/2010/01/ahmad-rasyid-sutan-mansur-mengembangkan.html  (Akses 17 Oktober 2010) Amrullah, A.K. (1982)  Ayahku:  riwayat hidup Dr. H. Abdul Karim Amrullah dan perjuangan kaum agama di Sumatera , Umminda.  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1983)  Sejarah perlawanan terhadap imperialisme dan kolonialisme di daerah Kalimantan Timur .  Malkhan, A.M. (1990)  Pemikiran Kyai Haji Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah dalam perspektif perubahan sosial . Bumi Aksara Malkhan, A.M. (1990)  Warisan intelektual K.H. Ahmad Dahlan dan amal Muhammadiyah, Percetakan Persatuan.  Mulkhan, A.M. dan Ar, S. (

Christian family in the village of Kuala Kapuas

Gambar
Keluarga Kristen di desa Kuala Kapuas Foto diatas diambil oleh Mr. Martin Schernus antara tahun 1908/1920. Foto ini merupakan bagian dari koleksi foto-foto Basel Mission dengan subyek: Rhenish Mission. Bila ada yang ingin memesan atau mencetak gambar-gambar kuno diatas, dapat menghubungi: mission 21 evangelisches missionswerk basel Barbara Frey Näf Missionsstrasse 21, CH-4003 Basel Tel: +41 61 260 23 09; Fax: +41 61 260 22 68 eMail: barbara.frey@mission-21.org http://www.mission-21.org/ http://www.bildungszentrum-21.ch/

Izin memuat foto-foto dari Basel Mission

Dear Jum’atil Fajar, Sorry for replying only now to your request. Yes, we are giving again the permission to publish images about Kwala Kapuas on the website http://www.kabupatenkapuas.info © Basel Mission Archives / Basel Mission Holdings, reference no. (i.e. B-30.65.155) Please inform us or inform users of your website that all other uses of these images in printed or electronic form should be requested at our archives. Please confirm this mail. Best wishes Barbara Frey Näf Archives and Library / Curator of the Collection of Historical Photographs --- mission 21 evangelisches missionswerk basel Barbara Frey Näf Missionsstrasse 21, CH-4003 Basel Tel: +41 61 260 23 09; Fax: +41 61 260 22 68 eMail: barbara.frey@mission-21.org http://www.mission-21.org http://www.bildungszentrum-21.ch

Sejarah Singkat Mandomai

Gambar
Oleh : Norharliansyah * Kecamatan Kapuas Barat (Mandomai) terletak di daerah pesisir bantaran sungai Kapuas, di masa lalu Mandomai ini bernama Tacang Tanggoehan sekitar abad ke-17, pada saat perang Kasintu pecah, orang-orang yang berada di daerah Tacang Tanggoehan pun mengungsi ke daerah Pulau Petak, sekitar tahun 1803-an mereka kembali lagi ke daerah Tacang Tanggoehan dan membangun dua buah rumah betang yang disebut “huma gantung”(rumah tinggi) atau “huma hai”(rumah besar) yang terletak di sebelah hulu sungai Mandomai.  Sungai Mandomai

Menambang emas di Kapuas

Gambar
Gold washer near Kwala Kapuas Kegiatan menambang emas sudah sejak dulu dilakukan oleh masyarakat di Kapuas. Gambar diatas yang diambil oleh  Bär, Gottlob (Mr)  pada tahun 1932, menunjukkan bahwa sejak dulu Kapuas memang cukup dikenal dengan emasnya. Sampai sekarang pun kegiatan penambangan emas masih berlangsung. Namun masyarakat yang mencari emas makin menuju ke daerah hulu. Diantara efek negatif dari penambangan emas ini adalah masuknya air raksa ke air sungai, sungai menjadi keruh, terjadi pendangkalan beberapa bagian sungai karena pemindahan tanah atau pasir ke bagian lain dari sungai yang disedot. Washing for gold Washing for gold in the river

Bidan Kampung

Gambar
Heathen midwife from Kwala Kapuas Sosok bidang kampung (dukun melahirkan) sudah dikenal sejak dulu. Mereka sangat berperan dalam membantu persalinan. Sampai sekarang peran mereka masih belum bisa sepenuhnya digantikan mengingat banyak sekali hal-hal yang belum tergantikan oleh keberadaan bidan desa. Diantara hal-hal yang dapat dilakukan oleh bidan kampung, namun tidak semuanya dapat dilakukan oleh bidan desan (hal ini umumnya berlangsung di desa-desa terpencil): Mengurut badan ibu yang baru melahirkan Mencucikan tapih yang digunakan oleh ibu yang sedang nifas Merawat bayi yang baru lahir dirumah pasien Menerima bayaran dalam bentuk beras atau tapih Merawat pasien di rumah selama hari-hari pertama persalinan Suasana kekeluargaan yang dapat ditunjukkan oleh bidan kampung ini, merupakan salah satu faktor yang membuat tidak sepenuhnya peran mereka belum dapat digantikan oleh bidan desa.

Thesaurus craniorum

Gambar
Beberapa bagian buku ini menggambarkan mengenai berbagai tengkorak orang Dayak Borneo yang ditemukan di berbagai tempat di Borneo. Tulisan tentang tengkorak Borneo ini dapat ditemukan pada halaman 289-299:

Profil Singkat Dr. Vischer (Direktur RS Kuala Kapuas)

Gambar
Nama lengkap beliau adalah Carl Mattheus Vischer. Dilahirkan di Basel (Swiss) 29 Agustus 1896. Profesi beliau adalah dokter (Dr. med). Beliau menikah dengan Betsy Mylius dan dikaruniai empat orang anak yaitu Marianne Vischer, Alfred Vischer, Bernhard Vischer dan Ruth Vischer. Marianne & Alfred Vischer May 1932

Sunset on a jungle river in Kalimantan

Gambar
Sunset on a jungle river in Kalimantan Foto diatas tidak diketahui siapa yang membuatnya, tahun berapa dibuat, cuma dia merupakan bagian dari Arsip Basel Mission di Kalimantan. Foto diatas menggambarkan suasana matahari tenggalam di sungai di pedalaman hutan Kalimantan dimana ada orang yang menggunakan jukung dan klotok di sungai.

Rumah dari Kulit Kayu di Badjoeh - Foto

Gambar
Non-christian house on the upper Kapuas Foto diatas diambil tahun 1932 oleh Dr. Vischer ketika beliau sedang melakukan perjalanan misi ke daerah hulu dari Sungai Kapuas. Foto diatas berdasarkan keterangan di foto-nya diambil di Desa Badjoeh, salah satu desa dari Kecamatan Kapuas Tengah. Foto dari tempat yang sama dapat kita lihat dibawah ini: Village on the upper Kapuas. Houses built of bark (Badjoeh) Kedua foto diatas diambil di desa yang sama (Badjoeh). Kesamaan lainnya adalah pada tingginya rumah untuk mengantisipasi datangnya banjir yang sering terjadi bila hujan sangat deras di musim hujan. Hal menarik lainnya adalah dinding rumah terbuat dari kulit kayu. Dan sebagaimana lazim-nya perumahan di pedalaman, mereka sama sekali tidak memiliki jendela, yang tersedia hanya pintu rumah saja. Atapnya pun terbuat dari daun rumbia. Biasanya tiang rumah terbuat dari Kayu Ulin (kayu besi). Daerah hulu, merupakan daerah yang berpasir.

Tabuka = Sabuka

Gambar
Bila dilihat artinya pada kamus Dayacksch-Deutsches Wörterbuch maka arti dari Tabuka sama dengan sabuka yang artinya  topeng yang terbuat dari kayu, mereka dikenakan di festival . Dalam foto-foto berikut ini tabuka / sabuka banyak berasal dari upacara pemakaman: Mask (Sabuka) from the funeral ceremonies on the Kahajan

Puskesmas Keliling Tahun 1930-an

Gambar
Before a mission doctor sets out on his journey (1927/1938) Keterangan tambahan untuk foto diatas : Dokter misionaris kami, Dr. Vischer, telah selesai mengobati orang sakit dalam perjalanannya. Saat ini obat-obatan dan peralatannya dipaket secara cepat ke dalam kotak metal dan dibawa melintasi kayu kecil ke lanting dan klotok, jadi dia dapat melanjutkan perjalanan ke desa berikutnya. Sebagaimana layaknya pelayanan kesehatan di daerah perairan, pelayanan kesehatan ke desa-desa (sekarang disebut Puskesmas Keliling) dilakukan dengan menggunakan perahu bermotor (klotok). Petugas kesehatan harus mempersiapkan obat-obatan dan peralatan yang dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan tersebut dan memuatnya ke dalam klotok, sebagaimana ditunjukkan dalam gambar diatas dan dibawah ini.

"Children from Timpah (Kapuas)" - foto

Gambar
"Children from Timpah (Kapuas)"   (Courtesy of  mission 21, evangelisches missionswerk basel ) Foto diatas dibuat diantara tahun 1924/1946. Foto ini menggambarkan anak-anak di Desa Timpah, Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas pada tahun tersebut. Kondisinya masih cukup memprihatinkan. Kalau kita lihat latar belakang foto dimana rumah panggung-nya cukup tinggi dibandingkan dengan rumah-rumah yang ada saat ini. 

Akomodasi untuk mantri - foto

Gambar
"Koeala Kapoeas: policlinic. Accomodation for the mantri, and behind the main building."  (Courtesy of  mission 21, evangelisches missionswerk basel ) Selain menyediakan akomodasi untuk para dokter dan perawat yang berasal dari Swiss, RS Hanggulan Sinta juga menyediakan akomodasi untuk para mantri yang berasal dari orang lokal. Perhatian seperti ini yang juga dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan menyediakan perumahan bagi petugas kesehatan, namun dengan kemampuan yang terbatas.

Postingan populer dari blog ini

Kamus Dayak Ngaju - Indonesia

Pengantar singkat Bahasa Dayak Ngaju (4)

Laki-laki adalah "qawwam" bagi perempuan